12.

1.1K 138 12
                                    

Seokjin berbalik. Memunggungi Namjoon yang baginya sangat menyebalkan. Kenapa sih orang mengidam bukannya dituruti malah dinegosiasi?! Kan Seokjin jadi kesal.

"Jinseok."

Sementara itu, Namjoon yang sudah mengetahui bila Seokjin marah itu pun mencoba membujuk dan memanggil. Bagaimana bisa Seokjin hamil saat hamil?! Tidak masuk akal bukan?

"Jinseok."

Namjoon mendekat, melingkarkan lengannya dan menempatkan tangannya di perut Seokjin, mengusap-usap perut yang mulai padat dan membulat berisi anaknya itu.

"Kau marah?"

"..."

"Baiklah kita akan mencoba membuatnya saja. Tapi kalau tidak menambah jangan marah padaku."

"Eum... Okay, t-tapi bayinya?"

"Kan sudah ku bilang, jangan menyalahkan ku kalau tidak ada hasilnya."

"Eum."

Seokjin mengangguk, mempersilahkan Namjoon membuka piyama yang dikenakannya. Tangannya meremas, menjambak, dan menarik-narik gemas rambut Namjoon yang sedang menyusu padanya.

"Ku kira kau tidak menginginkan bayinya Jinseok."

"A-apa maksudmu?"

"Kau hanya ingin membuatnya kan? Katakan jika kau ingin, aku akan melakukannya jika kau memintanya, jangan menjadikan kata 'mengidam' sebagai alasan Jinseok."

"..."

"Kan, sudah ku duga."

"Kau tidak tahu apa-apa Namjoon!"

"Apanya yang tidak tahu? Kau menikmatinya, jangan berbohong! Telingamu memerah Jinseok, hm?"

"A-aku..."

"Ayo lanjutkan, aku sudah tegang."

Seokjin hanya bisa mengangguk dengan wajah semerah tomat.

Love [Namjin Drabble] On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang