21.

995 111 3
                                    

Bangun dari mimpi indahnya, Namjoon mendongak, mencari keberadaan Seokjin yang seharusnya* berbaring di depannya. Dia berdiri, menoleh kesana kemari mencari keberadaan sang istri yang entah sudah baikan atau tidak, dirinya belum tahu.

"Aku mau itu Hoseok!!!!!! Huweeeee...."

Mendengar teriakan dari suara yang dikenalnya sebagai suara sang pemilik hati, Namjoon bergegas keluar kamar tamu Hoseok dan berjalan kearah dapur, dimana sosok yang sedang dicari nya merengek menginginkan makanan yang Hoseok pegang, Namjoon pun tidak tahu apa isi kotak itu.

"Jinseok? Ada apa?"

"Namjoon! Hoseok! Huweeeee! Mau itu!"

Seokjin melupakan masalah kemarin dan kembali merengek kepada pria yang seharusnya menurutinya, harus.

"Berikan saja Hoseok-ah. Nanti kau ku belikan yang baru."

Hoseok mendelik, melempar serbet yang dipakainya untuk mengangkat panci atau penggorengan pada wajah bangun tidur Namjoon.

"Ini sushi bodoh. Seokjin tidak boleh makan makanan yang mentah! Ini ancaman untuk bayimu."

Menaikkan alisnya, Namjoon menatap Seokjin yang masih melihatnya penuh harap.

"Oke, aku tahu harus bagaimana."

Menjauh, Namjoon menyalakan air fryer, mengambil kotak sushi ditangan Hoseok dan memasukkan beberapa kedalam alat masak itu.

"Ini."

Sushi yang masih mengepulkan uap hangatnya itu dirinya suguhkan pada sang istri, duduk tenang di depannya dan memberikan senyum khas seorang Kim Namjoon.

"Kau pintar Namjoon."

Hoseok terkekeh, mencomot satu diantara beberapa sushi... Goreng? Untuk dia coba.

"Ini pas. Enak, makanlah Seokjin. Yang ini tak apa."

Menipiskan bibir nya, Seokjin menelungkup kan kepalanya di atas meja pantry. Dia berbisik miris,

"Benar, ini sushi, meskipun digoreng air fryer. Yang penting tidak makanan mentah kan Namjoon?"

"Hu'um."

Dan sosok suami yang setia tersenyum memperhatikan pergerakan sang istri.

Love [Namjin Drabble] On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang