32.

803 99 7
                                    

Bayi gempal itu berguling ke kanan dan ke kiri menunggu ibunya yang sedang bermesraan dengan sang ayah.

"Ba... Ba... Ba...."

Ia memukul-mukul karpet lembut dibawahnya setelahnya menelungkup dan membuka mulutnya. Bayi itu mengecap rasa bulu-bulu karpet yang baginya menarik perhatian nya.

Sadar sang anak tidak berceloteh ria, Namjoon menurunkan pandangannya. Dirinya mendekati sang putra dan berteriak dengan nyaringnya.

"Astaga Jimin!"

"Apa Namjoon?"

"Dia menjilat karpetnya! Muntah kan Jimin!"

Tangan Namjoon sibuk menggeledah lidah sang anak yang nampak biasa saja.

"Apa ada yang masuk kedalam mulutnya?"

"Ya, aku sudah mengeluarkan bulu-bulu yang rontok."

"Astaga, kemarilah akan kususui saja."

Tersenyum senang, ia menanti dengan binaran mata ketika sang ibu mulai membuka kemejanya.

"Aaa...."

Dan langsung melahap sumber makanannya.

"Kalau lapar ke appa Jimin! Jangan makan karpet."

"Namjoon."

"Em?"

"Mungkin Jimin anak Aladdin."

"Mana ada? Sudahlah."

"Dia senang sekali makan karpet, aku sampai bingung apa mau anak ini."

"Dia lapar."

"Kenapa tidak padaku?! Kan bisa."

"Kau kira dia bisa merayap dengan tubuh beratnya ini? Apalagi popoknya."

"Bisa, bisakan Jimin? Jimin kan kuat seperti appa."

"Hufff, kuat apanya. Terkena ranting saja sudah terjatuh."

"Saat itu aku terkejut Namjoon!"

"Rantingnya sudah disana sejak lama masa kau tidak lihat?"

"Ya tidak kan aku dirumah terus."

"Berarti kau kebelakang Rumah kan?"

"Tidak."

"Terserahlah."

"Mm.."

Merengut sebal, Seokjin memalingkan wajahnya sedangkan sang bayi yang masih menyusu hanya diam dan berkedip dengan lambat.

"Awas saja kalau nanti minta antar ke kamar mandi. Awas saja kalau nanti menangis saat tidak bisa membuka botol susu Jimin."

"Yha Namjoon!"

"Hahahaha... Jinseok kuat eoh?"

Seokjin beranjak. Mengambil botol susu Jimin yang tertutup dan telah di sterilkan. Ingin membuktikan bahwa dirinya kuat dan sanggup membuka botol sendiri tanpa bantuan Namjoon.

"Bagaimana?"

"..."

"Pfffttt."

"Jangan tertawa, aku bisa... Aku kuat."

"..."

"Humppp..."

"Pfffttt."

"..."

"Mana eoh?"

"Diam aku berkonsentrasi."

"..."

"Haaaa Namjoon! Tidak bisa!"

"Hahahaha."

Begitulah kisah keluarga yang dipenuhi romansa ajaibnya.

Love [Namjin Drabble] On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang