Author pov.
"Eoh itu... tentu saja! Lagi pula siapa yang tak mau berteman dengan seorang Kim Jungkook. Semua orang pasti menginginkannya." Jawab Y/n, sembari tersenyum lebar.
"Ani!, kau salah menyebut margaku. Bukan Kim Jungkook. Tapi Jeon Jungkook!" Tegas Jungkook, yang sontak hal itu berhasil membuat Y/n mengerenyit kebingungan.
"Mwo? Tapi kakakmu kan bermarga Kim? Lalu kenapa margamu Jeon?" Tanya Y/n tak mengerti. Karena sungguh kenapa kakak beradik bisa berbada marga, bukankah itu hal yang aneh?
"Itu karena aku hanya anak angkat dikeluarganya Seokjin hyung." Jawab Jungkook dengan tersenyum lirih.
"Jinjja? Ah, mianhae... Aku tidak bermaksud untuk menanyakan hal yang membuatmu tak nyaman. Aku sangat menyesalinya. Ahs, harusnya aku menyadarinya sejak awal." Y/n merasa sangat tak enak hati, karena telah menanyakan hal yang tak semestinya dia pertanyakan. Tapi saat itu Jungkook sama sekali tak merasa tersinggung sedikit-pun, hingga ia segera saja berkata kembali.
"Gweanchana... Aku sama sekali tidak tersinggung. Karena dulu saat usiaku delapan tahun, aku di ambil oleh orang tua angkatku di panti asuhan. Dan saat itu pula, mereka juga ingin mengganti margaku menjadi marga mereka. Hanya saja saat itu aku langsung menolaknya, karena aku lebih suka dengan margaku sendiri. Itu karena aku masih ingin menghargai mendiang orang tuaku." Jelas Jungkook, yang membuat suasana saat itu menjadi hening.
Namun Y/n yang menyadari suasana kini yang mulai terasa canggung, ia lantas saja mencoba untuk mencairkannya kembali.
"Ah, hahahah. Kenapa wajahmu jadi menekuk seperti itu? Haisss, lihatlah... wajah tampanmu jadi menghilang, dan kau sangat jelek jika memasang wajah seperti itu." Ujarnya, yang seketika itu juga ia telah berhasil membuat Jungkook akhirnya mau tersenyum kembali.
"Ck, kau bisa saja Y/n-ah." Ucap Jungkook terkekeh geli, akan ekpresi wajah yang ditunjukan oleh Y/n.
Dan disaat keduanya hanya saling melemparkan senyuman ke arah masing-masing, tiba-tiba saja Y/n teringat akan suatu hal. "Eoh, Jungkook-ah. Apa ini sudah saatnya kita menjemput Habyeol?" Tanyanya, yang tiba-tiba saja bertanya seperti itu.
"Aniya. Masih ada waktu satu jam lagi. Memangnya kenapa?" Jawab Jungkook, yang juga memberikan pertanyaan di akhir kalimatnya.
"Ah, aku sangat bosan seharian dirumah ini, karena hari ini aku tidak menemani Hanbyeol disekolahannya. Emmmm, jadi apa kau mau menemaniku jalan-jalan diluar, sembari menunggu waktu menjemput Hanbyeol?" Pinta Y/n penuh harap, jika pria dihadapannya itu mau menerima ajakannya.
"Tentu saja bisa, apa mau sekarang saja kita perginya?" Tawar Jungkook, yang saat itu langsung di angguki semangat oleh Y/n.
"Ah, akhirnya... Tentu saja sekarang, jika menunggu besok, aku keburu jamuran." Saut Y/n cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGLE DADDY [KSJ / TAMAT]
RomanceKim Seokjin. Seorang duda tampan beranak satu. Dia adalah salah satu pengusaha muda yang tergolong sukses dengan kekayaannya yang sudah tidak diragukan lagi. Apapun yang dia inginkan, pasti bisa dia dapatkan dengan mudah. Tapi semua itu tidak menjam...