Tepat hari ini, Milad ke XX Pesantren An-Nur dilaksanakan. Semua persiapan pun sudah selesai dan lengkap. Acara dimulai dari pagi sampai malam.
Acara inti dimulai saat pagi diisi dengan ceramah dari beberapa Ulama. Dan malamnya dihibur dengan pertunjukan dari Santri Pesantren An-Nur ataupun Santri dari Pesantren lain.
Biasanya setiap acara ini pihak Pesantren An-Nur menyiapkan kamar untuk tamunya beristirahat mengingat acara selesai sampai malam hari.
Dan saat ini para tamu mulai datang. Keluarga ndalem mulai keluar untuk menyambut tamu mereka. Tetapi tidak dengan Aisy dan Fathan yang masih di kamar mereka. Sedari tadi Fathan merengek kepada Aisy agar mereka berdua tidak keluar dan ikut acara tersebut, dan tentu Aisy menolak dengan tegas.
"Mas! Kita juga harus keluar. Gak enak sama yang lain kalau kita masih disini" ucap Aisy mencoba sabar.
"Gak! Kita tetap disini!" Tegas Fathan.
Alasan Fathan tidak ingin keluar adalah Faiz. Fathan tahu jika Faiz datang ke acara ini karena yang ia dengar Faiz adalah kebanggaan Pesantren keluarga Aisy. Jika Aisy bertemu dengan Faiz, maka Faiz mendapat kesempatan untuk berdekatan dengan Aisy.
"Memangnya kenapa kalau kita kesana?" Tanya Aisy selembut mungkin.
"Nanti kamu ketemu Faiz" ceplos Fathan tanpa sadar.
Aisy mengerutkan keningnya bingung. Apa hubungannya jika ia dan Fathan menghadiri acara dengan bertemu Faiz?.
Fathan yang tersadar menepuk bibirnya pelan. Bagaimana bisa ia keceplosan didepan Aisy. Apalagi sekarang Aisy menatapnya tajam meminta penjelasan.
"Apa hubungannya?" Tanya Aisy dengan dingin.
Seketika Fathan gugup dan gelagapan sendiri. Mau tak mau ia mulai menceritakan alasannya kepada Aisy. Sedangkan Aisy tersenyum mendengar penjelasan Fathan. Sepertinya suaminya itu cemburu.
"Kenapa mas bisa berfikiran seperti itu?" Tanya Aisy.
"Karena Faiz suka sama kamu" jawab Fathan.
Aisy mengerutkan kening bingung. "Mas tau darimana kalau dia suka sama aku?" Tanyanya lagi.
"Saat akad. Waktu itu mas tidak sengaja dengar ada Santri yang bilang kalau dia suka sama kamu. Bahkan hampir semua Santri tahu" jawab Fathan.
Memang saat hari pernikahannya dulu, ia tidak sengaja mendengarnya. Santri itu bilang jika Faiz pasti sakit hati karena Aisy menikah.
Sedangkan Aisy memijat pangkal hidungnya. Sejak kapan suaminya menjadi berburuk sangka. Aisy menangkup wajah Fathan membuat sang empu terkejut karena pertama kalinya Aisy melakukan hal ini.
"Sejak kapan mas jadi berburuk sangka sama orang? Biarkan meskipun Faiz ketemu sama aku. Lagian dia juga tamu kita mas" ucap Aisy.
"Kalau kita gak turun, orang-orang bakal menganggap kita sombong dan berdampak dengan Pesantren. Mas mau nama Pesantren ini jelek cuma gara-gara ini?" Fathan menggeleng.
"Yaudah, kita turun" balas Fathan.
Aisy menghela nafas lega. Tiba-tiba Fathan menarik lembut tangan Aisy dan membawanya ke dekapannya. Fathan mengecup pucuk kepala Aisy dan mengelus punggungnya.
"Maaf" bisik Fathan.
Aisy mengangguk dalam dekapan Fathan. Fathan semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan kepalanya di leher Aisy yang tertutup Hijab.
Di balik pintu yang sedikit terbuka, Umi melihat keromantisan mereka berdua. Awalnya Umi ingin menjemput mereka karena mereka berdua tidak turun daritadi. Tapi ia urungkan dan membiarkan pasangan itu saling berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS & NING (END)
Fiksi RemajaAisy Nasha Razeeta Seorang Ning yang cuek kepada laki-laki. Tapi suatu kejadian membuat dirinya dan kedua sahabatnya harus Pindah Pesantren. Awalnya, kehidupan Aisy penuh dengan kedamaian dan tentram. Tapi kepulangan sang Gus membuat Aisy harus meny...