29. Aisy

29.5K 2.7K 38
                                    

Assalamualaikum semuanya...

Silahkan menikmati ceritanya

Aku mau pergi takbiran dulu

*****

Terlihat, seorang ibu hamil tengah menyiram tanamannya. Siapa lagi kalau bukan Aisy. Setelah kejadian itu, Aisy menuruti apa yang dikatakan Tari. Aisy juga tinggal di rumah yang telah disediakan Tari.

Setelah menyiram tanaman, Aisy masuk ke dalam rumah yang berukuran 5×7 minimalis. Aisy tinggal sendiri di rumah ini. Tari membawa Aisy ke Bandung, dekat dengan daerah pegunungan.

Banyak tetangga yang menanyakan dimana suami Aisy tapi yang ia jawab suaminya entah pergi kemana. Tidak mungkin jika dirinya menceritakan sebenarnya kepada orang. Yang lebih menguntungkan lagi, disana tidak ada orang yang mengenal Aisy.

Ada alasan lain yang membuat Aisy meninggalkan Fathan. Perkataan Tari yang selalu terngiang di telinganya. Sebuah fakta yang tidak pernah ia sangka.

Flashback on

Saat Aisy ingin berbalik, suara Tari menghentikan langkahnya.

"Ada satu hal yang tidak kamu tahu tentang Fathan" ucap Tari yang membuat Aisy bingung.

"Saat kuliah dulu, aku pernah melihat Fathan pergi ke club'. Dan malam itu juga, aku dan dia melakukan one night stand. Untung saja aku minum pil agar aku tidak hamil. Dan beberapa waktu lalu, saat Fathan pergi ke luar kota, aku ngikutin dia. Dan disitu pula, kami kembali melakukan 'itu'. Dan sekarang, aku hamil anak Fathan"

Tari mengeluarkan sebuah amplop dan memberikannya kepada Aisy. Aisy membacanya dengan seksama. Amplop itu berisi surat yang menyatakan bahwa Tari sedang mengandung.

"Enggak! Aku gak percaya dengan surat ini! Bisa jadi ini akal-akalan kalian berdua!" Bantah Aisy.

Tia terkekeh sinis. "Mungkin surat ini tidak membuat kamu percaya. Tapi dengan benda ini, kamu pasti percaya" ucapnya mengeluarkan tespek.

Aisy mengambil tespek itu yang menunjukkan dua garis.

"Biar kamu percaya" ucap Tari memberikan Aisy sebuah foto. Foto itu memperlihatkan Fathan yang bercumbu dengan Tari.

Air mata Aisy jatuh seketika. Ia tidak menyangka jika suaminya berbuat zina seperti ini. Orang yang ia cintai, berkhianat dan berbohong padanya.

Jika ia tidak percaya dengan Tari, mungkin mustahil. Karena foto itu dengan jelas menunjukkan bagaimana Fathan dan Tari yang... Argh. Bahkan dirinya sudah tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

Yang Aisy rasakan sekarang. Sakit.

Ini sangat sulit baginya. Sekarang ia butuh sandaran. Ia membutuhkan seseorang yang bisa mendukungnya.

Flashback off

Lamunan Aisy terbuyar saat mendengar suara ketukan pintu. Ia membuka pintu dan tersenyum saat melihat siapa yang didepannya.

"Assalamualaikum kak"

Dia adalah Gilang. Bocah laki-laki enam tahun yang setiap hari selalu berkunjung ke rumah Aisy.

"Waalaikumsalam. Ayo masuk! Kakak baru saja selesai bikin brownies"

Gilang tersenyum dan langsung masuk. Aisy tersenyum melihat tingkah Gilang. Ia kembali menutup pintu dan menyusul Gilang yang sudah duduk manis di meja makan. Aisy mengambil brownies yang ia buat tadi dan memberikannya kepada Gilang yang diterima senang hati.

GUS & NING (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang