Dari judulnya udah ada yang bisa nebak kali ya?
*****
Pagi harinya, Fathan dibuat pusing dengan permintaan Aisy yang tiba-tiba meminta dirinya untuk memanjat pohon mangga di belakang rumahnya.
"Mas, ayo! Aku mau mangga, ambilin!" Pinta Aisy dengan menarik tangan Fathan untuk keluar.
Fathan menarik tangan Aisy pelan. "Nanti, ya. Sekarang masih pagi" ucapnya memberi pengertian.
"Gak mau! Maunya sekarang!" Pekik Aisy.
Fathan menghembuskan nafas frustasi. Dirinya sekarang masih lelah dan mengantuk karena baru tidur jam satu dini dan bangun jam tiga. Ia tidur terlalu larut karena pekerjaannya yang harus di selesaikan hari ini.
"Ayo mas"
"Aisy Nasha Razeeta"
Mendengar suara tegas Fathan membuat Aisy berkaca-kaca, karena nada Fathan yang terkesan seperti membentak. Melihat istrinya yang akan menangis, Fathan menarik Aisy ke dekapannya dan mengelus punggungnya.
"Maaf" hanya kata itu yang bisa Fathan ucapkan sekarang.
"Hiks...maaf kalau aku nyusahin.. hiks.." Isak Aisy.
"Enggak kok, kamu gak nyusahin. Sekarang kamu tunggu disini, mas mau metik mangga nya"
"Ikut" rengek Aisy.
Fathan menurut dan merangkul pinggang Aisy menuju belakang rumahnya yang terdapat pohon mangga. Terlihat pohon mangga tersebut berbuah sangat lebat dan ada yang matang.
Fathan mulai memanjat pohon mangga tersebut dengan hati-hati karena sudah lama ia tidak memanjat pohon. Ia mencari buah mangga yang sudah matang dan besar.
"Mas!! Yang itu!!" Tunjuk Aisy pada mangga yang masih muda dan besar.
Fathan mengarahkan pandangannya ke objek yang Aisy maksud. "Kamu yakin? Ini mangga nya masih muda lho" tanya Fathan tak yakin.
Aisy mengangguk yakin. Fathan memetik mangga yang dimaksud Aisy tadi dan melemparnya ke bawah yang ditangkap oleh Aisy.
"Yang itu juga mas!!" Tunjuk Aisy pada mangga yang sudah matang, tapi kecil. Fathan menuruti ucapan Aisy dan kembali melempar mangga yang baru ia petik.
"Makasih mas!!"
Aisy pergi, membiarkan Fathan yang sedang bersusah payah untuk turun dari pohon. Fathan menatap istrinya yang tengah mencuci mangga. "Untung sayang, untung cinta, untung istri" batinnya menyusul Aisy.
Selesai mencuci mangga, Aisy menyerahkan mangga tersebut ke Fathan. "Mas yang kupas mangga nya" pinta Aisy yang dituruti Fathan.
Fathan meletakkan mangga tersebut di meja, lalu masuk kedalam untuk mengambil pisau dan piring, sedangkan Aisy duduk menunggu dengan kaki yang digoyang-goyangkan.
Tak lama Fathan keluar dan langsung mengupas mangga tersebut. Membagi mana mangga yang sudah matang dan yang masih muda. Setelah itu ia memberikannya pada Aisy yang diterima dengan senang hati oleh sang empu.
Saat ingin memasukkan mangga ke dalam mulut, tangan Aisy dicekal oleh Fathan. "Bismillah dulu" ucapnya yang membuat Aisy menyengir.
Setelah membaca basmallah Aisy memakan mangga dengan lahap sampai belepotan. Tiba-tiba Aisy berhenti makan dan memberikannya pada Fathan membuat lelaki itu mengerutkan keningnya. "Kenapa?"
"Buat mas aja. Aku udah gak pengen mangga lagi" ucap Aisy membuat Fathan menghela nafas. Saat ingin mengambil mangga, tiba-tiba Aisy menyuapi Fathan membuat sang empu tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS & NING (END)
Teen FictionAisy Nasha Razeeta Seorang Ning yang cuek kepada laki-laki. Tapi suatu kejadian membuat dirinya dan kedua sahabatnya harus Pindah Pesantren. Awalnya, kehidupan Aisy penuh dengan kedamaian dan tentram. Tapi kepulangan sang Gus membuat Aisy harus meny...