9. Brothers

3K 322 23
                                    

Siapaaa yang masih bangun??!!!
Aku cuma mau ingetin yang belom follow instagram kita yuk di follow, karena kemungkinan besok aku akn update stories Jungkook AU 6 slide sesuai janji aku tadi sore, tapi aku belum bisa pastiin waktunya karena besok aku ada kegiatan pagi-pagi.
Yaudah tanpa basa-basi lagi silahkan yang udah follow ig @anindyamin lNgsung scroll kebawah.
Enjoy reading!













Hampir 1 Minggu berlalu sejak kejadian itu dan tidak banyak yang berubah antara aku dan Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hampir 1 Minggu berlalu sejak kejadian itu dan tidak banyak yang berubah antara aku dan Jimin. Kami seperti mencoba melupakan kesalahan kami saat itu yang berlandaskan emosi semata.

Aku selalu berusaha untuk menghindari hal-hal yang sekiranya memancing amarah Jimin, berpatokan dengan kegiatanku saat dulu awal-awal pindah ke Tiongkok.

Masa itu, rasanya Jimin bahkan tak akan berani menaikan nada suaranya padaku. Dia selalu terlihat merasa bersalah dan menjaga perkataannya agar tak menyinggung perasaanku yang sensitif.

Seperti awal-awal aku pindah dulu, aku kembali tidak keluar rumah. Tugas Hanji juga hanya datang dan menemaniku mengobrol didalam Penthouse, aku juga memilih mengutus Hanji saja untuk pergi keluar dan membeli barang-barang yang aku butuhkan.

Jimin tidak bertanya apapun tentang tingkah lakuku, seolah dia merasa ini adalah sikap yang tepat untuk kutempuh,

Namun sisi baiknya, Jimin sekarang lebih banyak menghabiskan waktu bersamaku dirumah. Kami melakukan banyak kegiatan manis bersama seperti menanam tanaman di hari Minggu, menonton series horor, memasak hasil kebun dan banyak lagi.

Ia juga jadi lebih banyak cerita padaku tentang apa yang ia lalui dalam hal perkerjaan, aku yang tak mengerti apapun tetap berusaha mendengarkan ceritanya dan sesekali merespon aktif, ingin mengurangi bebannya walau sekedar jadi bagian mendengarkan dari rumah.

"Kau masih lama?" Ucap Jimin, memperhatikanku yang berdiri mencuci piring dari seberang counter dapur.

Kami baru saja selesai makan malam, aku juga sudah menghidangkan buah potong di meja depan televisi. Jimin biasanya akan nonton berita usai makan malam, tapi entah kenapa sore ini ia tak beranjak dan lebih memilih menungguiku berberes di meja makan.

"Lumayan." Aku menoleh ke arahnya,

Aku tak mengerti apa yang salah dengannya ketika ia mendengus dan beranjak langsung menuju kamar. Aku tetap saja melanjutkan kegiatanku berberes dapur, melanjutkan menyusun pakaiannya yang baru aku setrika dan membuat persiapan memasak untuk besok pagi.

Hari ini lumayan melelahkan karena seharian ini kuhabiskan untuk memindahkan beberapa tumbuhanku yang telah besar dari potnya yang kekecilan. Hanji tak mau membantuku karena menurutnya tanah kompos itu kotor dan dia telah turut handil membawanya dari toko sampai ke balkon penthouse ini, menurutnya perannya sudah cukup besar.

Tidak bisa menyalahkannya juga sih, inikan hobiku, Jimin juga biasanya membantu kalau tidak kerja.

Tapi rasanya sungguh senang melihat hasil kerja kerasku sendiri memindahkan tanaman-tanaman sebanyak itu dan menyusunnya rapi, walaupun capek tapi menyenangkan.

Brave Things (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang