Kalo aku bikin voting lagi, aku yakin brave things gak akan update update since semua orang di instagram bucin terhadap AU nya suga yang aku post di instastories. Bravethings kekurangan massa! Ayo yang ingin brave things segera update, mampir ke link yangtertera di bio, liat gimana vote dikuasai oleh fans suga terus terusan kayak gini🥲Wkwk padahal dulu banyak banget ya yang bucin brave things. Kamusih Jim, banyak ulah. Readers jadi takut.
Semoga di chapter ini, semuanya terungkap. Atau kalo ga terungkap yaudah sabar aj ya nunggu next suga stories mengudara😂
Dah langsung yuk, enjoy readings duluuu...
Aku tak tahu,Rasanya aneh melihat Jimin terlihat begitu terhanyut dalam kesibukannya memakamkan jasad Anna. Dia sampai tak begitu menghiraukanku yang berjalan terseok memangku perut besarku sendirian. Seperti tidak perduli.
Aku tak cemburu. Hanya saja, apakah ia berfikir bahwa dunia nya ikut berhenti ketika mengetahui Anna telah meninggalkan dunia ini? Apa dia sebegitu menyalahkan diri sendiri sampai dia menganggap aku tidak ada disampingnya?
Niat awalku datang kesini jadi percuma, padahal aku ingin menguatkannya, mengatakan kalau hidupnya harus terus berjalan walau Anna telah tiada. Tapi apa daya, kalau kenyataannya adalah aku bahkan tak sempat berbicara dengannya sejak kedatanganku kesini.
Belum lagi percakapanku dengan Jisung saat di pesawat. Semua seolah sedang menyudutkanku ketempat paling gelap. Membuatku tak tahu dimana aku berdiri. Seolah-olah yang dikubur didalam makam itu seharusnya aku, bukan Anna.
Tentang Anna, aku sungguh menyesal mendengar kepergiannya. Wanita cantik itu harusnya punya segalanya didalam hidup, tapi ia harus sengsara menjemput kematian. Aku tak tahu, apakah perkataanya kala itu—tentang Jimin benar adanya, ataukah cerita versi Jimin adalah kisah asli yang harus kupercaya.
Anna telah pergi, misteri itu selamanya tidak akan terungkap, meninggalkanku semakin buta arah dalam mengenali siapa suamiku sebenarnya. Sosok asli seorang Jimin Park.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brave Things (PJM)
FanficTidak pernah terpikir olehku kalau aku akan menikah diumur semuda ini, tidak hanya itu aku juga terpaksa meninggalkan seluruh kehidupanku dan ikut Jimin suamiku pindah ke negeri orang. Membuatku hanya bergantung pada sosoknya... bisakah aku melaluin...