27. Distance

1.5K 338 63
                                    


Ih. Kemaren padahal aku bilang kalo 250 votes langsung update. Ini ga sampe 200 aku ttp update ya amplop sedihnya..

Pokoknya chapter ini kalo instan 300 votes, aku langsung update next chapter🥲

Kalo emang mau, ayo votes setiap membaca! Biar gak lama penasarannya wkwk.

Kalian gak akan nyesel kok baca cerita ini sampai tamat. Aku yang jamin👍🏼

Semoga tulisanku kali ini bisa jadi penghibur bagi kalian yang memang sudah jatuh cinta pada sosok Luna. Empati terhadap wanita tertindas didalam cerita ini.

Untuk chapter ini, aku minta maaf.

Anyways, let go into the stories! Happy reading☺️
















Anyways, let go into the stories! Happy reading☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















Perasannya sungguh gelisah.

Apalagi Luna benar-benar terlihat marah sesaat sebelum kepergiannya bersama Jisung. Perempuan itu bahkan menolak untuk sekedar menatap sang suami, hingga Jimin terpaksa harus mengerahkan sedikit paksaan untuk mendapatkan pelukan perpisahan mereka.

Tidak bisa disalahkan juga. Semuanya begitu mendadak untuk Luna, sama seperti keberangkatan-keberangkatan lain yang Jimin lakukan bersamanya. Luna merasa kali ini sudah sangat kelewatan.

Ia baru saja melalui malam yang melelahkan, kemudian bangun hanya untuk melihat kopernya sudah terisi rapih seolah menanti kepergiannya. Belum lupa fakta bahwa Jimin memberikan uang tunai dengan jumlah besar pada Jisung tepat dihadapan bola matanya sendiri...

Jimin lagi-lagi secara sengaja tidak memberikan Luna kemandirian secara finansial.

Selalu ada cara bagi Jimin untuk mematahkan hati perempuan yang di cinta. Lagi, lagi dan lagi.

Ini hanya sementara, pikirnya egois.

Semua akan berjalan lancar selama seluruh rencananya berhasil. Ia akan segera membongkar banyak permainan gelap tetua perusahaan, dia juga akan berusaha mempertahankan posisinya sampai Luna melahirkan, dan menyembunyikan sang istri sampai kedudukannya kembali stabil.

Dia pasti bisa. Jimin tidak akan membiarkan usaha yang sudah ia kerjakan selama ini, direbut orang lain hanya karena langkahnya tertahan oleh banyak hal.

Dia tidak akan membiarkan dirinya kalah oleh para orang tua yang bahkan tidak pernah belajar ilmu bisnis sampai keluar negeri sepertinya.

Setidaknya Luna dan calon anaknya akan aman selama ia berjuang keras. Jimin pun telah menjanjikan Jackson imbalan luar biasa besar untuk menyediakan tempat untuk dua(hampir tiga) anggota keluarganya berlindung.

Mereka sesungguhnya pergi tidak jauh. Masih di negara yang sama.

Keadaan Luna yang sedang hamil besar tidak memungkinkannya untuk menaiki pesawat, sehingga Luna, Jackson, dan Jisung hanya pergi menempuh perjalanan darat beberapa jam untuk menuju salah satu hotel yang dipesan atas nama Jackson.

Brave Things (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang