23. A Fairy Tale

2K 322 94
                                    


Guys, its me.

Aku yang lagi capek-capeknya, tapi nyempetin update buat kalian❤️
Saat aku bilang aku pengen kalian bahagia, i really do,

Cuma kadang beberapa komen terdengar menyudutkan aku. Tanpa nyoba ngerti, kalau aku juga ada kegiatan lain. Kerjaanku gak hanya nulisin brave things🥲
Semoga yang komen menyakitkan segera sadar ya. Kalau menurut kamu komenmu gak kasar, coba kamu baca ulang dalam hati pakai nada marah, bisa terdengar kasar gak? Soalnya dari tulisan, orang bisa baca dengan nada yang di pikirkan masing2 loh.

Be carefull about what you write to provoke me, aku gak mempan digituin. Aku malah buka profil kalian loh, udah niat milih fitur block, tapi gak ngerti caranya.

Ketika berhasil aku cari tahu, mungkin kalian gak bisa baca chapter selanjutnya. Saat itu juga aku bersyukur bisa menghilangkan toxic readers dari akunku.

So, you do you. Choose what type of readers you wanna be!













Sorry di buka dengan marah2, to all my loyal readers, enjoy the stories without worrying the 'bad guy' too much. Mereka emang suka bikin kesel tapi sesaat doang kok😂
Biarin aku marah2 sama mereka ya wkwkk kalo ditahan suka bikin stress soalnya.

Kalian ini alasan aku begadang sampe jam 3 pagi soalnya🥲 semangat terus!
I wish you guys have a really nice day!











Siang itu, Jimin dan Luna menghabiskan waktu bersenda gurau di ayunan yang terletak pada pekarangan belakang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Siang itu, Jimin dan Luna menghabiskan waktu bersenda gurau di ayunan yang terletak pada pekarangan belakang rumah.

Tidak terasa, sudah lewat satu minggu mereka habiskan bersama. Mengasingkan diri di dunia khayalan ciptaan Jimin.

Kemanisan yang tercipta, membawa Luna kembali teringat kemasa-masa awal pernikahan. Indah, simpel, dan tidak ada tuntutan.

"Kau tidak pernah ngidam? Tidak pernah sama sekali?" Tanya Jimin berulang kali.

Tidak habis pikir ketika istrinya mengatakan kalau dia tidak mengalami ngidam seperti wanita hamil kebanyakan.

Padahal yang dia tahu, semua perempuan mengalami setidaknya satu kali kondisi dimana mereka ingin memakan makanan atau memiliki sesuatu yang aneh dijam yang absurd pula.

Makanya dia berkali-kali mendesak Luna, untuk meminta apapun yang wanita itu inginkan saat ini. Jimin ingin membebaskan dirinya dari rasa bersalah, karena merasa kehadirannya disisi Luna pada masa mengandung terbilang sedikit sekali. Ingin ia penuhi semua yang Luna minta.

Tapi nihil. Luna bilang dia tidak menginginkan apapun.

"Pernah sih waktu itu. Ingin ubi bakar manis. Tapi kau kan sibuk, jadi aku tahan saja sampai aku bisa pergi ke supermarket. Lalu aku beli dan panggang sendiri dirumah."

Jawaban Luna terdengar sangat ringan. Berbanding terbalik dengan dampak yang di rasakan Jimin ketika mendengar kalimat itu.

Jimin memang sedang selalu digerogoti rasa bersalah, merasa gagal menempatkan Luna di kondisi yang layak bagi sang istri. Padahal ia sudah merenggut hidup Luna yang normal, untuk digantikan dengan kehidupan tidak stabil dan terus menerus diburu ancaman.

Brave Things (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang