haruto memijit pelipisnya. sudah hampir semingguan ini ia overthinking. memikirkan pekerjaan lah, eunseo lah, rumah tangga lah, dan memikirkan mantan istrinya serta jeongwoo.
haruto engga ingin balikan dengan istrinya, justru ia heran kenapa secepat itu ia kembali menyukai jeongwoo.
jeongwoo itu first love-nya haruto pas di kuliah dulu. jujur haruto ini belum pernah merasakan jatuh cinta. tapi, pas pertama kali haruto liat senyumnya jeongwoo detik itu juga haruto mulai jatuh cinta dengan jeongwoo. menurut haruto jeongwoo itu sungguh manis!
tapi sayang, walaupun dia udah kuliah ya yang namanya baru merasakan jatuh cinta ya nyalinya masih ciut. haruto gak berani deketin jeongwoo, dia cuman bisa natap jeongwoo dari jauhㅡalias jadi secret admirer-nya jeongwoo.
pertama kali ngobrol ya waktu ketemu diruang kepsek itu. haruto jadi bersyukur anaknya berantem terus dengan anak jeongwoo.
haruto berjalan kearah laci yang ada dibelakang tubuhnya, lalu ia membuka bagian laci paling bawah. disana ada figura yang menampilkan dirinya dan mantan istrinya.
gambar ini adalah buatan sang mantan istri sebagai kado pernikahan.
"kak sahi, aku tau kakak engga bener-bener cinta sama aku...."
"....aku ini cuman pelampiasan kan?...."
setetes air mata keluar dari mata indah haruto.
"....aku bodoh sempat berpikir bahwa kaka orang yang tepat buat aku...."
"....kak sahi, aku kembali mencintai seseorang yang dulunya begitu menyakitkan, namun aku selalu bahagia jatuh cinta kepadanya."
jeongwoo dan yewon sedang berada dirumah peristirahatan terakhir sang istriㅡya, jeongwoo sedang di makam sang istri.
istrinya sudah meninggal 2 tahun lalu, jeongwoo pikir hubungan dengan istrinya itu akan langgeng hingga keduanya ber-uban. nyatanya umur memang engga ada yang tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅᴜʀᴇɴ (ᴅᴜᴅᴀ ᴋᴇʀᴇɴ) ⇝ ʜᴀᴊᴇᴏɴɢᴡᴏᴏ GS {✓}
Fanfic(TAMAT) ____ [hajeongwoo fanfiction] bagaimana jadinya kalo dua orang duren yang dipertemukan karena anak mereka yang selalu berantem di sekolahnya. "dengan artian, memulai hidup baru denganku dan berjuang kembali tapi kali ini bersamaku, bolehkah?"...