"Tae, di mana kaus kakiku?!"
Taehyung menggeleng pelan, keributan pagi hari ini akan dimulai. Dia jadi tidak fokus mencuci piring, "Di lemari Jungie!" jawabnya masih santai.
"Terus di mana sepatuku?!"
"Di rak, memang biasanya ada di mana lagi?!" Taehyung mulai menggerutu sambil menggosok piring-piring bekas sarapan itu dengan busa yang mulai memenuhi wastafel.
"Jasku ada di mana, Tae?!"
"Ada di gantungan dekat mesin cuci, Jeon!"
Beberapa menit kemudian suara bising Jeon Jungkook sudah tidak terdengar. Namun, "Sekarang aku butuh dasi!"
Taehyung mendengus, "Argh!" Kemudian dia berbalik dan terkejut melihat penampakan suaminya yang sudah ada di hadapannya dengan membawa dasi.
"Pakaikan dasi, sayang." Suara Jungkook berubah 180° sangat lembut dan manis. Dia melingkarkan tangannya di pinggang Taehyung yang bibirnya sudah cemberut.
Pria manis itu segera merebut dasi suaminya kemudian memakaikannya dengan tidak santai. "Aku udah bilang, cari dulu sebelum bertanya Tuan Jeon."
Jungkook justru menghapus jarak di antara mereka, semakin mendekatkan wajahnya pada Taehyung yang enggan menatapnya. "Sayang, emang begini kan suamimu," ucapnya dengan suara rendah yang cukup menggoda.
Taehyung menelan ludahnya setelah selesai memakaikan dasi, tangannya bergerak ragu untuk memeluk suaminya. "Jungie..."
Kemudian Jungkook menarik dagu Taehyung hingga mata mereka saling menatap, "Baby, kiss..." Dia pun mulai memejamkan mata begitu pula istrinya yang pipinya sudah bersemu, mereka semakin mengeratkan pelukan.
"Mommy, di mana kaus kakiku?!"
"Shit," umpat Jungkook pelan sambil mengalihkan pandangannya.
"Oh, i-iya Hyunki!" Taehyung langsung salah tingkah, segera melepaskan pelukan Jungkook. "A-ada di laci!" balasnya sambil menyelesaikan cucian piring.
"Kenapa Mommy menjawab ragu- eoh, Daddy belum berangkat?" Anak laki-laki yang sangat mirip dengan Jungkook itu menuruni satu persatu anak tangga. Menatap bingung Ayahnya yang hanya diam berdiri.
"Udah ketemu kaus kakimu?" tanya Taehyung pada putranya seolah tidak terjadi apa-apa. Dia menghela napas karena Hyunki benar-benar sama seperti Jungkook, selalu bertanya sebelum mencari.
Hyunki menggeleng, "Laci yang mana, Mom?"
"Biar Mommy carikan. Oh ya Jung, kenapa masih di sini? Sana berangkat."
Jungkook menggaruk tengkuknya, "Eh anu-," hanya karena Hyunki dia mendadak loading lama. "A-aku mau nganterin Hyunki berangkat sekolah hari ini, Tae."
"Benarkah?!" Anak laki-laki berumur tujuh tahun itu terlihat bersemangat, "Apa Daddy akan membelikanku video game terbaru?!"
Taehyung menggeleng pelan, "Sebahagia kamu deh Jung." Dia melangkah menuju kamar putranya untuk mencari kaos kaki, kepalanya terasa pusing karena mengurus dua Jungkook sekaligus.
"Tentu enggak, kamu harus dapat ranking dulu baru beli video game." Jungkook merapikan jasnya kemudian menuju ruang tengah.
"Ahh Daddy please!" Hyunki berjalan lesu mengikuti Ayahnya. "Aku harus jadi gamer profesional Dad."
Jungkook mengernyit tidak suka, "Belajar dulu yang benar."
"Ini kaus kakimu Hyunki, pakai dan kalian cepat berangkat sebelum terlambat." Taehyung baru saja tiba, dia memberikan kaus kakinya pada Hyunki dan segera merebahkan tubuhnya di atas sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Wife ; kookv [REVISI]
Fanfiction[COMPLETED] sedang direvisi Tentang keseharian Jungkook yang sedang menanti kehadiran buah hatinya dengan Taehyung. Sembari mengungkap berbagai fakta tentang keluarga mereka. Ceritanya asam manis, tapi manisnya banyak! [Kalau judul chapter sudah ada...