Jungkook sedang menikmati camilan sambil menonton televisi. Ia baru saja mandi sepulang dari kantor. "Tae! Aku lapar!" Teriaknya.
Taehyung datang dengan memakai apron, menatap Jungkook kesal. Suaminya itu tetap tidak berpindah dari posisi nyamannya menonton televisi. "Enak banget kamu!"
Jungkook terkejut, melihat kehadiran istrinya.
"Bantuin kek, bisanya cuma makan aja." Taehyung kembali ke dapur setelah melempar tatapan tajamnya.
Jungkook tidak mengerti kenapa istrinya sangat galak hari ini. Biasanya saat pulang dari kantor, semua makanan sudah siap di atas meja makan. Taehyung memasak dengan gembira saja tidak meminta bantuannya kecuali ketika gasnya habis.
Tapi hari ini ia seperti harimau. Baru pulang saja Jungkook tidak disambut, Taehyung justru sibuk dengan pakaian-pakaian bayi yang baru ia beli. Padahal ia belum tahu jenis kelamin bayinya. Taehyung membelinya karena semuanya terlihat lucu.
Tanpa sengaja ia telah menghamburkan uang suaminya. Sementara Jungkook sempat marah karena Taehyung tidak menunggunya pulang dan belanja semua itu sendirian.
"Sayang.." Jungkook memeluk Taehyung dari belakang. Giliran ia yang manja.
"Apa sih?!"
"Kok galak banget, aku kan kangen kamu."
"Bukannya kamu kangen sama televisi ya?"
"Enggak sayang, kamu yang cuekin aku."
"Yang ada, kamu yang cuekin aku. Lepas Jung, aku lagi masak. Kalo gak mau bantuin ya jangan ganggu aku." Taehyung mencubit lengan Jungkook.
"Akh.. tuh kan galak." Jungkook melepaskan pelukannya. "Aku mau bantuin kamu." Ia diam sesaat. "Bantuin doa."
Taehyung menatapnya horor.
"Aku kan gak bisa masak, gimana bisa bantu. Lagian biasanya kamu udah masak kan jam segini, udah cantik-"
"Kamu bilang aku sekarang gak cantik?" Sela Taehyung.
"Astaga bukan gitu sayang, makanya dengerin dulu." Jungkook menggaruk tengkuknya. "Faktor lagi hamil ya? Sensian banget."
Taehyung mengangguk. Sebenarnya dia tidak memiliki mood untuk melakukan apapun. Ia tadi pergi belanja karena tidak tahan di rumah sendirian sedangkan moodnya sangat rendah. Hari ini pun ia tidak melakukan pekerjaan rumah dengan benar. Ditambah sepulang dari kantor Jungkook sibuk sendiri menonton televisi.
Jungkook tersenyum, mengusap pipi Taehyung. "Aku gak tahu kalo kamu lagi sensi. Kamu mau apa hm? Sekarang kamu lagi masak apa coba?" Jungkook melihat dapur yang berantakan.
Taehyung menggeleng, ia mengusap matanya yang berair. Tidak tahu apa yang ia lakukan dari tadi, ia malah sedih melihat dapur kesayangan nya jadi berantakan padahal karena ulahnya sendiri. Taehyung cemberut, kemudian memeluk Jungkook. "Gak tahu aku sedih."
Jungkook menghela nafas, ini bukan pertama kali istrinya bersikap aneh semenjak ia hamil. Jungkook mengusap punggung istrinya, supaya ia tenang. Namun justru Taehyung semakin terisak. "Sedih kenapa hm?" Tanya Jungkook.
"Gak tahu, intinya aku sedih!"
Jungkook harus banyak bersabar menghadapi sifat istrinya jika sudah begini. Ia sedih melihat keadaan dapur yang berantakan. Jungkook sudah senang Taehyung sedang memasak tadi, rupanya ia hanya membuat berantakan tempat ini. Jungkook merasa diberi harapan palsu.
Padahal Jungkook sangat lapar. Apalagi ia lelah habis dari kantor. "Udah ya sayang, kamu cuma lagi sensi aja."
Taehyung melepas pelukannya, mengusap air matanya sambil sesegukan. Kemudian ia mengambil spatulanya, menaruh kembali peralatan masak ketempat semula.
"Kamu mau ngapain?" Jungkook menahan lengan Taehyung. "Udah ini besok aja, kamu harus makan. Tadi siang udah makan belom?"
Taehyung mengangguk. Karena moodnya lenyap, ia membeli makanan diluar saat belanja keperluan bayi. "Aku makan diluar tadi."
"Bagus deh, makan apa kamu?" Jungkook menggenggam telapak tangan istrinya.
"Makan ayam." Jawab Taehyung.
Jungkook tersenyum, mengacak rambut istrinya. "Bagus, gimana pun kondisi hatimu harus tetep jaga kesehatan sama istirahat. Ya udah, ayo makan malam diluar sama aku. Kamu harus makan, sebelum telat. Gak baik nanti buat baby, ayo." Jungkook melepaskan apron yang melekat ditubuh Taehyung. Menggandengnya menuju mobil.
Taehyung duduk di jok depan, di samping Jungkook yang sedang menyetir tangan satu. Tangannya yang satu lagi menggenggam erat telapak tangan istrinya. Taehyung hanya diam sedari tadi, entah moodnya sudah membaik atau belum.
"Jadi bumil susah ya sayang?" Jungkook tersenyum, membuka percakapan. Sebenarnya ia sangat kelaparan. Tadi siang ia tidak bisa makan karena tugas kantor yang banyak.
Taehyung mengangguk. "Maafin aku Jung, aku gak jelas banget hari ini." Ucapnya sambil melihat keramaian kota dimalam hari.
"Gakpapa sayang, kamu udah pernah kayak gini dulu. Bumil emang sering sensi gitu. Kamu mau makan apa hm?" Jungkook heran, kenapa jika Taehyung tidak mood ia akan membuat salah satu ruangan berantakan. Padahal ia orang yang gila kebersihan.
"Terserah."
Jungkook menghela nafas. "Okay, kita makan yang ada sayurnya ya." Ia membelokkan mobilnya.
Beberapa menit kemudian Taehyung tiba-tiba nyeletuk. "Aku mau makan ikan Jung."
Jungkook menggigit bibirnya, menahan kesal. Ia kini sedang lapar, tadi sudah diberi harapan palsu, dicuekin, sekarang dibikin kesal lagi. "Aku udah belok sayang, tadi kamu bilangnya terserah." Ia harus bersabar.
"Tapi aku mau yang ada ikannya." Taehyung menatap Jungkook, mengerucutkan bibirnya.
Jungkook menghela nafas lagi, ia mengarahkan mobilnya menuju jalan raya lagi. "Kamu mau makan ikan apa?"
"Apa aja." Jawabnya singkat.
"Serius sayang, nanti aku salah ambil jalan lagi." Jungkook mengusap wajahnya kasar. Lama-lama bukan hanya Taehyung yang kehilangan mood, tapi ia juga. Untung ia ingat jika Taehyung begini karena hamil, dan yang membuatnya hamil juga Jungkook sendiri. Jadi Taehyung tidak bersalah.
"Iya gakpapa, abis ini beli mangga ya." Taehyung mulai mendapatkan moodnya sedikit demi sedikit.
"Okay." Jungkook sudah lelah dengan semua ini.
Sesampainya ditempat tujuan, mereka segera duduk dan memesan makanan. Taehyung terlihat lebih baik dari sebelumnya meski hidungnya masih merah setelah menangis. Sementara Jungkook dari tadi menahan lapar, menahan emosi dan menahan sabar. Jadi seorang suami terasa sulit disaat-saat begini.
Mereka hanya diam sedari tadi hingga makanan akhirnya tiba. Jungkook segera melahapnya dengan semangat seperti sudah tidak makan selama dua tahun saja.
Taehyung terkekeh, hanya karena melihat cara makan suaminya. "Pelan-pelan aja Jung."
Jungkook tersenyum paksa. "Gara-gara kamu, aku harus banyak sabar tadi."
"Iya maaf, lain kali aku gak-"
"Sst, lain kali kalo kamu sensi langsung bilang sama aku. Wajar kok, kamu lagi hamil gitu." Sela Jungkook, kemudian mengusap pipi Taehyung. "Kamu udah gakpapa kan?"
"Gakpapa, kamu tadi gak makan siang apa gimana? Kayaknya laper banget." Taehyung memakan makanannya.
Jungkook menggeleng.
"Bohong kamu." Taehyung menyipitkan matanya.
"Pekerjaan ku hari ini banyak banget."
"Kamu yang sering bilang sama aku. Gak boleh telat makan, inilah itulah. Kamu sendiri kayak gitu." Taehyung mengomel.
Jungkook tersenyum. "Iya deh, lain kali aku bakal tertib makan siang."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Wife ; kookv [REVISI]
Fanfiction[COMPLETED] sedang direvisi Tentang keseharian Jungkook yang sedang menanti kehadiran buah hatinya dengan Taehyung. Sembari mengungkap berbagai fakta tentang keluarga mereka. Ceritanya asam manis, tapi manisnya banyak! [Kalau judul chapter sudah ada...