"Yoon, aku mau bilang sesuatu," ucap Jimin. Kini ia tengah nonton film bersama Yoongi ditemani beberapa camilan.
"Ngomong aja." Jawab Yoongi jutek.
"Aku itu anak kandung tuan Jeon."
Yoongi menatap Jimin tidak percaya. "Serius??"
"Iya tapi beda ibu sama Jungkook, dan ibu ku juga gak nikah sama papa. Aku cuma anak haram." Ucap Jimin sambil memainkan camilannya.
Yoongi menangkup pipi Jimin. "Ngapain ngomong kayak gitu?" Ia memeluk suaminya erat, mengecup pipinya.
"Nyatanya emang gitu Yon, mama ku orang yang baik. Namun papa Jeon sialan yang udah membuat hidup mama hancur." Jimin jadi sedih memikirkan nasib ibunya dulu.
"Enggak Jimin, kamu tenang okay? Ini sangat bagus Jim, kamu tinggal lengserin Jungkook dan perusahaan pasti jadi punyamu." Yoongi justru sangat senang mendengar penuturan suaminya.
Jimin menggeleng. "Aku juga sayang sama Jungkook."
Yoongi melepaskan pelukannya, menatap Jimin tajam. "Tapi kamu cemburukan sama perlakuan papa mu yang gak adil gitu. Kamu kan lebih tua dari Jungkook, kamu anak kandungnya. Kamu juga berhak Jimin."
"Iya.." Jimin memeluk Yoongi dari belakang.
Sementara Yoongi terlihat risih. "Kamu tuh ya Jim! Harusnya kamu rebut dong, jangan cuma sedih-sedih gini keliatan lemah tahu gak."
"Aku gak diajarin sama mama buat ngambil hak siapapun dari kecil. Apalagi ini hak Jungkook, sayang." Jimin memejamkan matanya. "Aku sempat marah, dan ingin melakukan apa katamu. Tapi-"
"Tapi kamu labil, kamu lemah Jimin." Yoongi merotasi bola matanya.
"Huh? Apa kamu bilang?" Jimin melepaskan pelukannya, menatap Yoongi Kesal.
"Kamu cuma bisa pasrah, kamu gak mau perjuangin."
"Pasrah sama menerima kenyataan itu beda tipis ya? Kalo ini bukan soal merebut pasti aku perjuangin Yon." Jimin kembali fokus pada film, melanjutkan makan camilan.
Yoongi menyenderkan kepalanya di bahu Jimin. "Ntar juga kamu bakalan cemburu lagi sama perlakuan Tuan Jeon."
"Siapa yang tahu?" Jimin memikirkan sesuatu. "Ke rumah Jungkook yuk?"
"Ngapain?" Yoongi menatap suaminya, horor.
"Udah lama kamu gak ketemu sama dia. Setelah insiden kau jatuh ke kolam waktu itu."
Jimin mengingatkan Yoongi pada kejadian memalukan saat istrinya itu tengah hamil, terjun bebas di kolam renang yang dingin. Jungkook tanpa sengaja menyenggolnya hingga hal itu terjadi. Yoongi sangat marah, ditambah kejadian itu jelas dapat membahayakan bayinya.
Tangan Yoongi mengepal, memukul lengan Jimin kencang. Suaminya itu sampai mengaduh sakit. "Aku sudah bilang, jangan bahas soal itu!" Mukanya merah padam, menahan kesal.
Sejak saat itulah Yoongi mulai risih pada Jungkook. Ketika melihat wajahnya, Yoongi ingin sekali memukul adik angkat suaminya itu. Kejadian itu juga yang menyebabkan ia tega meminta Jimin untuk merebut perusahaan. Memandang Jungkook sebelah mata, menganggap pria itu masih bocah.
"Aku hampir kehilangan Yeoji." Yeoji -anak Jimin dan Yoongi.
"Jangan dramatis, kandungan mu gak papa waktu itu." Jimin menepuk bahu istrinya.
"Gak! Aku malu juga, dia mempermalukan ku! Intinya aku benci." Mau bagaimana pun, memang seperti itu sifat Yoongi.
Seminggu setelah kejadian Yoongi hampir mengutuk Jeon Jungkook. Jimin untung dengan senang hati selalu membuat suasana hati Yoongi bahagia agar cepat melupakan kejadian itu.
"Yoon, udahlah. Biar kamu ketemu sama Taehyung, istrinya Jungkook. Kamu ketemu sama dia waktu pernikahan aja." Jimin memohon dengan lembut, tidak percaya kejadian lama itu masih terasa mengesalkan bagi Yoongi. Harusnya pria manis itu sudah melupakannya.
Yoongi menggeleng kuat.
"Taehyung sedang hamil loh."
Tiba-tiba senyuman licik terpatri di wajah manis Yoongi. Ia memikirkan, mungkin balas dendam akan seru juga. Menyeburkan Taehyung kedalam kolam renang.
"Hentikan pikiran jahat mu Yon, dirumah Jungkook yang minimalis tidak ada kolam renang. Urungkan rencana mu untuk balas dendam." Jimin paham betul kemana arah pikiran istrinya. Sementara Yoongi hanya mendengus kesal.
"Ayo Yon."
Yoongi menggeleng, menyomot camilan dan melahapnya. Film sebentar lagi mau selesai ternyata. Ini hari Minggu pagi, Jimin libur jadi mereka bisa bersantai dirumah. Sementara anak mereka satu-satunya, sedang les menari.
"Yon! Ayo!" Jimin menarik paksa istrinya. Ia bosan juga di rumah. Tidak ada jadwal pasti untuk bersenang-senang hari ini.
"Ah~ malas sekali Jim! Malas menatap wajah sok polos Jeon Jungkook sialan itu!" Yoongi kesal.
Jimin tetap mau pergi, akhirnya ia gendong kucing besar itu. Membawanya ke kamar meski meronta-ronta sambil berteriak minta diturunkan.
×××
Taehyung tengah bersantai dihalaman belakang rumah. Menggelar tikar tebal di atas rumput ditemani Jungkook yang tidur di atas pahanya. Sesekali suaminya itu akan menghadap perutnya, menciumnya gemas sambil memeluk pinggangnya.
Di sana ada beberapa makanan ringan. Taehyung entah sejak kapan mulai suka makan begitu banyak camilan. Tubuhnya mulai berisi, Jungkook sangat gemas padanya.
"Aku belum mikirin nama bayi kita?" Jungkook mendongak, menatap Taehyung.
Istrinya hanya menggeleng. "Masih ada waktu beberapa bulan lagi buat mikirin nama."
"Kira-kira dia lelaki atau perempuan?"
Taehyung mengangkat bahunya. "Aku harap perempuan."
"Tidak, aku maunya lelaki. Dia harus tampan seperti ku, benarkan sayang?"
"Aku gak pernah bilang kamu tampan, geer banget sih!"
Jungkook tertawa, ia bangun, duduk didepan istrinya. Kecupan lembut ia berikan pada bibir Taehyung. Pagi yang menyenangkan ini, semoga akan terus berlanjut. "I love you, sayang. Semoga bayi kita lahir selamat. Aku sayang banget sama kalian."
Taehyung tersenyum, "I love you too, pasti Jung." Ia memeluk Jungkook erat, menyembunyikan pipi merahnya. Sudah sering Jungkook mengatakan hal manis. Tapi tetap ia merasa malu.
"Hari ini mau olahraga bareng?" Jungkook menawarkan. Niat lain ingin melihat betapa seksi istrinya yang tengah hamil sedang olahraga.
"Kamu mau mesum ya?!" Taehyung cepat-cepat menggeleng.
Jungkook tertawa lagi, "kan aku cuma ngajak. Lagian hari Minggu gini aku bingung mau ngapain sama kamu."
"Iya kita berduaan aja."
"Iya berdua, ngapain? Rebahan terus. Dasar bumil!"
"Memangnya kenapa?!" Saat hamil rupanya membuat istri Jeon Jungkook semakin garang.
"Galak banget." Jungkook kembali tidur di paha Taehyung. Memasukkan kepalanya dibalik baju istrinya, katanya mau mencium perutnya langsung. Taehyung terkekeh.
Tiba-tiba suara bel pintu depan berbunyi. Ada tamu yang datang, cepat-cepat Jungkook bangkit berdiri. Menuju pintu, memeriksa siapa yang datang. Taehyung mengikutinya dari belakang. Rupanya itu keluarga Park Jimin. Mereka sudah sampai.
"Halo Jung!"
"Kak?" Jungkook memeluk Jimin riang. Namun raut mukanya jadi kikuk saat melihat Yoongi yang berdiri di belakang Jimin. "Kak Yoongi? Apa kabar." Sapanya setelah melepas pelukan Jimin.
"Baik." Yoongi menjawab singkat dengan wajah juteknya.
"Kak Jimin?!" Taehyung menyambut mereka dengan riang. Kemudian ia beralih melihat Yoongi, untuk sesaat tatapan mereka terkunci.
"Taehyung, dia Yoongi. Istriku, kalian pernah bertemu saat pernikahan." Jimin memperkenalkan.
TBC
Jangan lupa, klik bintangnya ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Wife ; kookv [REVISI]
Fanfiction[COMPLETED] sedang direvisi Tentang keseharian Jungkook yang sedang menanti kehadiran buah hatinya dengan Taehyung. Sembari mengungkap berbagai fakta tentang keluarga mereka. Ceritanya asam manis, tapi manisnya banyak! [Kalau judul chapter sudah ada...