11. sisi terang yoongi

2.6K 367 14
                                    

Kalo votenya udah 100 baru aku update ya? Wkwk becanda.

Happy reading!

.
.
.

Jimin masih berada di rumah Jungkook pagi itu. Bersama Yoongi, istrinya yang super jutek dan iblis-able. Mereka sedang berkumpul di ruang keluarga. Jimin itu banyak bicara, dia bercerita soal pertumbuhan Yeoji, dan kehidupan rumah tangganya yang dibilang lebih lama dan berpengalaman daripada Jungkook.

Sementara Jungkook hanya tersenyum miris mendengarkan cerita kakaknya. Masalahnya ia tidak terlalu suka pada anak-anak, apalagi sepertinya anak Jimin sangat aktif dan itu pasti merepotkan sekali.

Sebaliknya, Taehyung sangat menyukai anak-anak. Menurutnya mereka itu sangat lucu. Sejak tadi Taehyung sesekali mengelus perutnya.

"Kamu ngapain Tae?" Jungkook mengamati istrinya. "Jangan elus perutmu, aku gak mau anakku jadi kayak Jimin."

Kening Taehyung terlipat.

"Kamu bilang apa barusan, Jung? Aku kan pengusaha tampan, emangnya kenapa?" Jimin protes.

"Ya, Ayahnya aja lebih tampan kenapa harus kayak lu Kak?!" Jungkook cemberut.

Taehyung tertawa mendengar perdebatan mereka mengenai anak dalam kandungannya. Sementara Yoongi dari tadi hanya memasang ekspresi datar.

"Kak Yoongi gimana? Apa ada yang menarik selama ngurus anak?" Taehyung tersenyum, berusaha akrab dengan Kakak iparnya.

Sebelum Yoongi membuka mulutnya untuk bicara, Jimin lebih dulu menyela, "Dia lebih suka tidur. Yeoji juga suka tidur, ya mereka sama persis dan kompak."

Yoongi mencubit paha suaminya, "Apa-apaan sih Jim!"

Taehyung tertawa kecil.

"Kak Yoongi, sebelumnya aku mau minta maaf soal hari itu." Jungkook menggaruk tengkuknya, "Aku emang udah minta maaf tapi gak tahu kenapa masih mengganjal."

"Kenapa Jung?" Taehyung mengernyit.

Yoongi menggeleng, lebih baik tidak ada seorang pun yang mengetahui insiden memalukan itu. "Ah gak ada, gapapa lupain aja."

Jimin meringis, jelas Yoongi tidak akan pernah melupakannya. "Maafin aja Yon, dia juga Adikmu."

Yoongi menghela napas, "Baiklah."

Taehyung jadi kebingungan sendiri.

"Baiklah ayo pulang maksudnya," sambung Yoongi.

"Loh kok pulang Kak?" Taehyung makin bingung.

"Yon, gak ada dua jam kita di sini." Jimin mengerti, Yoongi selalu bersikap seperti gadis PMS.

"Maafin aku Kak, jangan pergi gitu," Jungkook malah terus meminta maaf.

"Emang kenapa sih Jung?" tanya Taehyung.

"Gapapa, Tae." Yoongi yang menjawabnya, akan lebih baik jika Taehyung tidak mengetahui hal memalukan itu. "Ayo Jim!" Dia menarik suaminya agar pulang, benar-benar ingin pulang.

"Kak! Aku mohon jangan pergi dulu." Taehyung menahan lengan Yoongi dengan berani, tidak baik jika keluarga suaminya sendiri tidak betah berada di rumahnya.

"Enggak, Yeoji udah kangen sama aku." Entah kenapa Yoongi tetap bersikap lembut pada Taehyung.

"Lagian ngapa sih Yon? Aku juga gak mau pulang dulu." Jimin melepaskan pegangan Yoongi, kemudian dia kembali duduk dengan manis. Dia sudah terlalu biasa menghadapi istrinya.

"Argh," Yoongi merengut, masih berdiri di ambang pintu tanpa berniat mengikuti suaminya.

Taehyung paham, ada dendam tersembunyi di antara Jungkook dengan Kakak iparnya. "Kak, ayo ikut aku," ucapnya sambil menarik Yoongi masuk ke rumahnya lebih dalam.

Jimin tersenyum senang saat melihat Yoongi yang mau mengikuti Taehyung, lantas dipukulnya dengan keras bahu Jungkook yang dari tadi terdiam dengan keringat mengucur deras. "Masih inget aja kejadian waktu itu, sabar ya. Yoongi emang susah orangnya."

"Serem banget Kak, lebih serem daripada naik rollercoaster. Kok lu bisa dapat yang model begitu, garang banget sumpah. Merinding," ucap Jungkook saat Yoongi dan Taehyung sudah pergi dari ruangan.

Jimin tertawa garing, kemudian mengusap rambut Adiknya. "Ya itu masih mending, sih." Dia tersenyum sampai matanya menjadi segaris, senyuman penuh arti.

Jungkook menelan ludah, pasti Jimin mengalami hal yang lebih menegangkan selama hidup bersama Yoongi. "Yang kuat ya Kak."

Untung bini gua Taehyung.

×××

Taehyung mengantarkan Yoongi ke ruang ganti. Tempat dia menyimpan semua pakaian bermerk. Taehyung orangnya fashionable, sampai tidak muat dalam satu lemari jadi dia menyimpannya di ruangan tersendiri. Di sana juga ada pakaian Jungkook, namun perbandingannya hanya 30% dari semua pakaian di sana.

"Kakak suka gucci?"

Yoongi sibuk melihat-lihat, dia sebenarnya tidak berminat dengan hal-hal semacam itu. "Eh iya? Biasa aja," jawabnya tanpa menoleh.

"Jungkook selalu berusaha beliin apa yang aku mau walau kadang dia meringis lihat harganya yang setara lima bulan gaji dia."

Yoongi ikut meringis mendengarnya.

"Tapi aku gak banyak minta kok, kalo Kak Jimin gimana?"

Yoongi kembali memilah dan melihat koleksi pakaian Taehyung, "Dia juga beliin semua yang aku mau. Karena dia bos, dia punya uang yang cukup buat semua itu."

Taehyung tersenyum, Yoongi tidak buruk juga dalam mengobrol. "Aku belum pakai semuanya yang ada di sini, karena udah gak muat di badanku." Taehyung menunjuk beberapa pakaian yang masih berplastik. "Kalo ada yang Kakak mau, Kakak boleh ambil." Dia menyadari tubuh Yoongi yang kecil, pasti muat.

"Enggak, aku bisa beli sendiri, Tae. Itu kan beli pakai gaji Jungkook."

"Enggak, anggap aja ini hadiah dan permintaan maaf Jungkook. Karena ini juga pertama kali aku ngobrol dan mau deket sama Kak Yoongi." Taehyung mengambil pakaian terbaik yang dia punya kemudian memasukkannya ke dalam tas. "Ini gak bakalan muat di aku lagi. Pokoknya Kakak harus bawa pulang nanti aku suruh Kak Jimin bawa."

Yoongi hanya bisa pasrah menghadapi Adik iparnya.

"Kakak bisa masak apa aja?"

"Aku jarang masak."

"Oh iya, pasti ada maid ya?"

Yoongi hanya mengangguk.

"Tapi Kakak pasti bisa masak, ayo masak sama aku." Prinsip Taehyung saat mengobrol dengan Yoongi adalah jangan sampai dia diam.

"Tapi aku-" belum selesai Yoongi bicara, Taehyung segera menarik pria putih itu menuju ke dapur.

"Kak Yoongi ayolah! Jarang-jarang Kakak begini."

Sungguh, Yoongi hanya ingin pulang dan tidur.

"Kakak mau makan apa?" tanya Taehyung yang meski dengan perut buncit masih terus bersemangat meraih alat-alat dapur.

"Aku makan apa aja." Yoongi hanya berdiri sambil melihat-lihat isi dapur Taehyung.

"Aku sebenernya gak terlalu bisa masak sih. Jungkook aja yang emang doyan makan apa aja." Dengan hati-hati Taehyung memotong bawang.

Yoongi menghela napas, "Bukan gitu caranya." Dia meraih pisau yang Taehyung gunakan lantas memotong semua bawang dengan cepat dan rapi.

"Kak Yoongi?" Sekarang giliran Taehyung yang menganga melihat Yoongi dengan cepat memasukkan semua bahan-bahan yang sudah dia siapkan. Taehyung sampai tidak tahu harus melakukan apa.

"Gini-gini aku pinter tahu." Yoongi sebenarnya memang ahli dalam hal ini.

"Kakak butuh bantuan?"

"Iya, kamu mau masak ini aja? Ada bahan lain?"

"Ada kak, sekalian makan siang di sini ya?" Taehyung tersenyum lebar seakan telah membuka sisi terang seorang Yoongi.

Sementara Yoongi entah kenapa selalu tidak bisa menolak keinginan Taehyung.

TBC

Klik bintang lalu komentar juseyo

Spoiled Wife ; kookv [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang