6 |Not a dream

819 83 7
                                    



Seperti berjalan diatas bukit tanpa sorot cahaya, aku hanya mampu mengandalkan pijakan tanah tanpa ditumbuhi rumput sebagai arah yang akan membawaku pada tujuan.


Jangan lupa tinggalkan jejak dengan Vote dan Komentar dilapak ini.

☆Happy Reading☆
--•--

Malam semakin larut, dinginnya angin malam pun seolah semakin menusuk kulit menuju tulang. Kini jam telah menunjuk pada angka satu, dimana hari mulai menuju pagi. Setelah usai menyalurkan amarahnya dengan membunuh salah seorang penghianat, kini sang penguasa diikuti tangan kanannya tengah berada dimana tempat para mafia kelas atas berkumpul.

Alunan musik DJ yang keras mengiring aksi para penari penggoda naik keatas panggung dengan pakaian kurang bahan yang mereka kenakan. Tentu aksi mereka disambut baik oleh para pria hidung belang yang berada disana lantaran sebagian dari mereka memang kurang belaian. Kalian tentu tahu dimana mereka sekarang, tak perlu berpikir lebih jauh dari Club malam -jawabannya.

Namun club yang mereka singgahi bukan sembarang club pada umumnya, club itu hanya terkhususkan untuk para penguasa dalam dunia gelap. Bahkan untuk memasuki tempat terkutuk itu pun mereka harus menunjukkan kartu pengenal yang dibuat khusus langsung dari club tersebut.

Baru saja memasuki tempat tersebut, pria Min bersama tangan kanannya telah disambut dengan berdirinya seorang wanita dengan pakaian kurang bahan yang dikenakannya. "Selamat malam, Tuan."

Pria itu lantas membuang wajah kesamping lantaran merasa jijik pada wanita di depannya, bahkan tanpa tahu siapa yang dihadapinya saat ini pun wanita itu dengan lancangnya menyentuh dada bidang milik Yoongi. "Kita bisa menghabiskan waktu bersama'kan?"

Jungkook yang melihat sang Tuan di sentuh dengan sembarangan pun mulai maju, akan tetapi pria Min itu mengisyaratkannya untuk tetap diam.

"Menyingkir, bitch." tatapan tajam Yoongi pun jatuh pada wanita itu, akan tetapi bukannya takut wanita itu justru semakin berani dengan perlahan menelusuri dada bidang Yoongi sembari tersenyum menggoda.

"Aku milikmu malam ini Tuan, sentuh aku sesukamu." wanita itu pun meraih tangan Yoongi dan menempatkannya tepat di atas payudara miliknya.

"Menjijikkan." Tanpa berucap pun tangan kanan pria Min itu tahu apa yang harus dirinya lakukan.

"Pergilah, jika kau masih mau melihat hari esok." seru Jungkook, akan tetapi tampaknya wanita itu tak memahami ucapan pria yang lebih tinggi dari pria di depannya ini.

"Hai tampan, kau juga mau? kita bisa melakukannya bertiga--Threesome?" Ucap jalang itu sembari mengedipkan salah satu matanya bermaksud juga menggoda Jungkook.

"Baiklah, kau yang meminta." Jungkook tampak menghela nafas kasar lantas setelahnya dia pun mengambil sesuatu dari belakang saku celana miliknya.

Beda halnya dengan wanita itu, dirinya menganggap bahwa kedua pria itu setuju dengan ajakkannya untuk bermain bersama. Wanita malam itu tentu senang bukan main, setelah ini dirinya mungkin akan mendapat banyak pujian dari teman yang se-profesi dengannya lantaran berhasil menaklukkan pria yang mereka kenal sebagai Face Angel but Devil itu bahkan dua sekaligus.

"Baiklah, ucapkan selamat tinggal pada dunia."

"Apa mak--" belum sempat wanita malam itu selesai berucap, timah panas telah lebih dulu bersarang di otaknya. Wanita itu seketika mati ditempat dengan mata terbuka dan darah yang masih mengalir tepat dari dahinya.

MAFIA MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang