Ada yang kangen?
jangan lupa tinggalkan jejak dengan Vote dan Comment.
☆Happy Reading☆
--••---Min Yoon Gi-
Pijakan sepatu yang kukenakan saat ini tengah beradu dengan dinginnya lantai mansion sebagai pemecah dalam keheningan malam, jam tangan yang melingkar ditangan pun menunjukkan pukul sebelas malam. Gigiku bergemeletuk, ujung hidung dan telingaku pun ikut memerah mengingat cuaca diluar terasa dingin, meski salju belum turun dan menyelimuti setiap sudut kota. Kendati begitu aku harus tetap mempertahankan raut wajahku, untuk tetap terlihat biasa dihadapan manusia sampah seperti mereka.
Aku lelah. Seharian penuh kuhabiskan waktu hanya duduk dan beradu pandang dengan kertas-kertas putih bersama tinta hitam yang berada diatas meja membuatku jenuh, belum dengan kekacauan yang berada digudang. Dan lagi, keringat ini membuat tubuhku terasa lengket.
Melangkah dengan cepat menuju lift yang akan membawaku ke lantai empat- ruang pribadiku. Aku sungguh sudah tidak tahan akan bau keringat yang terus menyeruak dalam indra penciumanku, membayangkan diriku berdiri dibawah gemericik air hangat yang akan membasahi setiap inci kulitku dan berendam dalam bathup sembari mencium aromaterapi yang menenangkan serta kasur berukuran king size akan menyambut dan membawaku mencapai mimpi setelah itu adalah sesuatu yang sangat kuinginkan saat ini.
Tepat saat dentingan lift dan pintu terbuka, aku mematung. Gadis yang berdiri tepat di depanku juga tampak terkesiap melihatku, melihat wajahnya mengingatkan'ku akan kejadian semalam. Bagaimana dia berada dibawahku dengan wajah bersemu dan isak tangis yang masih jelas terngiang di runguku.
Sial! Aku jadi menginginkannya.
"Ikut aku," kugenggam tangan itu dan menyeretnya menuju ruang kamarku.
Untuk apa? Mungkin sedikit bermain.
Namun mengherankan, gadis itu sama sekali tidak berontak seperti sebelumnya. Membuatku iba dan sedikit merenggangkan cengkraman tanganku darinya. Tetapi, tunggu. Iba? Tidak! Segera kutepis kata itu dari pikiran'ku dan kembali mencengkram tangan itu dengan kuat, aku mendengar gadis itu meringis lirih merasakan sakit pada pergelangan tangannya, sedangkan aku berusaha menulikan telinga dan terlihat tidak peduli dengan hal itu.
Sesampainya didalam ruangan yang tak pernah terjamah oleh orang lain, ini kali pertama aku membawa orang asing memasuki kamarku. Bernuansa dark grey dengan minimnya pencahayaan yang hanya berasal dari lampu tidur diatas nakas samping ranjang, kuhempaskan gadis itu ke tengah ranjang. Dia diam tanpa melakukan perlawanan.
Shit! dia tampak pasrah dalam kuasa'ku. Ini aneh, kenapa dia berubah secepat ini?!
Kusingkap seperempat surai hitam yang menutup separuh wajahnya itu dengan telapak tangan dan membawanya ke belakang telinga. Kuakui bahwa gadis yang berada diatas ranjangku itu adalah gadis yang sesuai untuk menjadi tipe ideal para lelaki diluar sana, dia memiliki bentuk mata monolid dengan warna hazel dan itu cukup aneh karna yang kuketahui dia sepenuhnya keturunan dari Asia, hidung bangir dan labium tipis berwarna merah muda alami. Dia memiliki bentuk tubuh yang proporsional, sedangkan warna kulit sama seperti gadis Korea pada umumnya. Kembali kuusap puncak rambut itu kemudian turun menjelajah hingga tulang pipi dengan gerakan lambat.
Sial! Aku sangat menikmati wajah ketakutan yang berusaha ia sembunyikan dariku. Hal itu membuatku menyeringai, kita lihat sejauh mana kau bisa menutupinya Nona Ryu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA MIN
Random||END. [Beberapa part telah dihapus] [FANFIC 2- HARAP MAKLUM APABILA ADA PENULISAN YANG KURANG TEPAT] Ryu Hana- gadis dengan penuh kesederhanaan yang harus hidup bersama dengan seorang mafia lantaran dirinya digunakan sebagai jaminan oleh sang Ayah...