Jangan lupa tinggalkan jejak dengan Vote dan komentar dilapak ini.
☆Happy Reading☆
--••--Mata hazel itu terpejam menikmati terpaan angin dingin yang menyentuh kulit, kedua tangan itu berpegang pada pinggiran pembatas balkon, labium tipis itu membentuk seutas senyum. Hatinya merasa tenang saat ini, jantungnya pun berirama dengan normal.
Terlepas dari semua masalah, Hana merasa untuk melupakan kisahnya barang sejenak. Dia menyerah, mau berontak bagaimana pun caranya semua itu hanya akan membahayakan dirinya sendiri dan kedua orang yang disayang. Kali ini biarkan hidupnya berjalan seperti apa yang telah sang pencipta tulis dalam takdirnya, berusaha merubah? Itu mustahil!
"Nona," suara lembut itu mencapai rungunya, membuat sang empu dengan perlahan membuka mata.
"Ya." sahutnya masih dengan wajah menatap ke arah hamparan dedaunan yang jatuh berserakan dipengujung jalan.
"Udara semakin dingin, anda bisa sakit jika terlalu lama diluar." gadis berambut pirang itu kembali berucap, "Anda juga harus segera beristirahat, malam semakin larut."
Gadis bermarga Ryu itu mengangguk, apa yang dikatakan gadis di belakangnya itu tak sepenuhnya salah. Angin semakin membawa hawa dingin disetiap hembusan, mengingat di Negeri Gingseng itu telah memasuki musim dingin semenjak tiga hari lalu.
Gadis itu memutar tungkai, melihat pada presensi gadis bermarga Choi itu yang tengah menunduk dengan berdiri dipintu balkon. Choi Youra, gadis yang mengatakan bahwa dirinya adalah pelayan pribadinya semenjak empat hari yang lalu.
"Choi Youra," gadis itu mendongak, menatap pada sang empu yang memanggil. Namun, tersadar jika sikapnya berlebihan pun dengan segera dirinya kembali menunduk.
"Maafkan saya, Nona."
Hana tersenyum mendengarnya, melihat sikap gadis di depannya merespon seperti itu membuat Hana mengerti. Pasti karna perbedaan status, akan tetapi bukan'kah mereka berdua sama? Youra disini bekerja, tapi dirinya-- ah, ya. Jaminan. Tentu itu berbeda!
"Berapa usiamu?"
"22 tahun, Nona." mendengar penuturan dari Youra membuat gadis Ryu itu terkejut.
Duapuluhdua? Itu berarti, gadis Choi itu lebih tua dua tahun darinya?
"Bisa aku minta satu hal padamu?"
"Ya?" Youra kembali mendongak, akan tetapi detik berikutnya gadis itu kembali menunduk.
"Jangan memanggilku, Nona. Kau lebih tua dua tahun dariku, itu sangat tidak sopan." ungkap Hana.
Keheningan menyelimuti suasana dalam balkon kamar gadis Ryu. Youra dihadapkan oleh pilihan dan dirinya harus tetap mengikuti pilihannya sendiri, yakni tetap memanggil gadis Ryu itu dengan panggilan 'Nona.
"Maaf, Nona. Saya tidak bisa," lirihnya.
Hana yang melihat pun kembali mengangguk sembari tersenyum hampa. "Baiklah, itu bukan masalah. Tapi, aku akan memanggilmu kakak setelah ini."
Youra terperangah mendengar ucapan gadis di depannya, "Tapi, Non---"
"Aku tidak menerima saran darimu," setelah berucap Hana segera beranjak pergi memasuki kamarnya, meninggalkan Youra yang masih berperang dengan pikirannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA MIN
Acak||END. [Beberapa part telah dihapus] [FANFIC 2- HARAP MAKLUM APABILA ADA PENULISAN YANG KURANG TEPAT] Ryu Hana- gadis dengan penuh kesederhanaan yang harus hidup bersama dengan seorang mafia lantaran dirinya digunakan sebagai jaminan oleh sang Ayah...