25 |A day

559 63 10
                                    

Follow, vote, dan comment!

Follow, vote, dan comment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
—••——



Menarik selimut hingga sebatas leher, gadis itu berusaha melindungi tubuh polosnya dari udara pagi yang mulai menusuk tulang. Kesadaran itu telah sepenuhnya kembali, ia mengingat dengan jelas saat pria itu tiba diruang kamarnya, tanpa berucap apapun dia langsung menyambar labium tipis miliknya hingga kegiatan satu bulan lalu kembali terjadi. Persetan dengan balas dendam! Sejujurnya Hana tidak mengerti dengan dirinya sendiri, dengan perasaannya! Semalam bisa saja dirinya menolak sentuhan itu dan melakukan perlawanan, tetapi ada gejolak lain dalam dirinya yang juga menginginkan sentuhan dari sang penguasa. Meski pun dia tahu tidak ada kelembutan ataupun sentuhan dengan perasaan, yang ada hanya kasar, menuntut dan penuh nafsu. Pria itu hanya mengejar kepuasannya sendiri tanpa memikirkan dirinya.

Namun bagai melihat semanggi berdaun empat, semalam adalah kali pertama Hana melihat perbedaan dari manik kelam milik pria Min. Sorot mata tajam itu memperlihatkan bagaimana hampa dan kosongnya hidup yang dijalani. Hal itu terus membuat wanita Ryu bertanya dalam hati, sebenarnya ada apa dengan pria Min?

Melirik pada pria di sebelah, wajah itu terlihat damai saat terlelap. Hana merasa tengah tidur bersama seorang bayi pagi ini. Rambut hitam yang berantakan, kulit lembut seperti bayi itu tampak mengkilap lantaran terdapat minyak diwajah, hidung bangir yang berkembang kempis, serta labium tipis dan mungil yang sering mengeluarkan umpatan kasar pada setiap orang. Bagaimana bisa Min Yoongi tetap terlihat menggoda saat dia tidur?

"Berhenti menatapku!"

Hana terperangah mendengar suara serak pria Min, sejak kapan dia terbangun?

Kedua pasang mata itu saling bersirobok, Hana melihat bahwa manik kelam itu telah kembali menunjuk autentik- dingin dan tajam.

Selang dua menit, Yoongi lebih dulu memutus pandangan mereka. Sang penguasa beranjak tanpa mengenakan sehelai benang pun untuk menutup tubuh telanjang, dia seolah tidak peduli akan presensi Hana yang masih berbaring menatap padanya. Sedangkan Hana, gadis itu pun lekas mengalihkan pandang kesembarang sudut agar tidak menatap tubuh pucat Yoongi. Tanpa berucap apapun ia lekas mengenakan celana pendek berbahan katun yang Hana sendiri tidak tahu dimana pria itu mendapatkannya, sedang bagian atas ia memakai sweater yang semalam.

"Tunggu,"suara Hana menghentikan daksa itu untuk bergerak.

"Bisa aku menghabiskan waktu sehari ini bersamamu? Aku merindukan ayah dan jika---"

"Ya."

Wanita Ryu itu bergeming, apa dia tidak salah dengar? Pria itu, dia menjawab 'ya'. Tanpa sadar ia tersenyum, wanita itu tidak tahu dibagian mana yang membuatnya segirang ini?

Memandang lepas pada hamparan salju dari balik kaca, untuk kesekian kalinya Hana menghela nafas dengan kasar. Sendari tadi wajah ayu itu terus menunjukkan raut wajah masam, nyatanya pernyataan dari pria Min itu hanyalah ucapan belaka tanpa keterangan. Setelah berucap Hana tak lagi mendapati keberadaan sang penguasa dalam Mansion, saat ia bertanya pada pria Kim dan bibi Go mereka mengatakan bahwa sang penguasa bersama tangan kanannya tengah berada diluar karena ada urusan yang harus diselesaikan.

MAFIA MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang