9 |Street

720 74 0
                                    

Ada yang rindu? Maaf baru sempat up lagi, challenge kemarin nggak tembus ya? It's ok, gapapa. Semoga gak bosen nunggu dan nggak bosen juga ama cerita ini. Like dan Comment biar Re semangat buat lanjutin ceritanya.

☆Happy Reading☆
--••--

Ufuk fajar mulai menyingsing, membuat gadis yang tengah terlelap dalam mimpi itu mulai terusik dengan cahayanya. Alih terbangun, gadis itu lebih memilih membelakangi sang bagaskara untuk kembali merajut mimpi yang sempat terganggu.

Terbalut hangatnya selimut dengan ruangan aroma khas Hybrid tea, Hana kembali mengeratkan selimutnya sembari mencari kenyamanan pada posisinya. Meskipun ruangan ini berbeda jauh dengan kemewahan yang dirinya dapat dirumah mewah itu, akan tetapi tidak ada tempat yang lebih nyaman dari rumah sendiri. Tak lama, tepat saat gadis itu akan kembali menyelami mimpi suara ketukan pintu dari luar kamar membuatnya terusik. "Sayang," panggil seseorang dari balik pintu.

"Kau sudah bangun?" suara itu kembali menyapa rungunya. "Segera bangun dan turun, sarapan. Ayah menunggu."

Hingga suara itu tak kembali terdengar, perlahan manik hazel itu terbuka lantas menatap pada sekitar ruangan.

Dia kembali, ke tempat yang seharusnya. Ini bukan mimpinya semata, akan tetapi kenyataannya.

Gadis Ryu itu tersenyum simpul tatkala dirinya kembali mengingat akan uji coba kaburnya yang ternyata berhasil. Awalnya gadis Ryu mengira jika tepat sebelum kesadarannya itu terenggut dirinya kembali tertangkap dan akan kembali kerumah mewah itu. Namun, sepertinya dewi fortuna memihak padanya.

Seseorang yang dirinya kenal berhasil membawanya kembali pada sang Ayah. Pria itu, Park Jimin.

✿ฺ••✿ฺ

"Tuan, seseorang dari Jepang ingin menemui anda." pungkas pria Jeon, lebih tepatnya. Jeon Jungkook- tangan kanan kepercayaan pria Min. Mengerti dengan jawaban sang penguasa, pun pada akhirnya Jung beranjak pergi.

"Lama tidak bertemu, kawan." pria bertubuh tinggi memasuki ruangan dengan diikuti tangan kanan kepercayaan pria itu.

"Kau bisa pergi," sang penguasa memberi perintah, tentu hal itu dilakukan oleh Jungkook. Kini ruangan dengan minim cahaya itu hanya terisi dua orang didalamnya.

"Katakan," ujar pria Min itu pada inti, bahkan pria blasteran Jepang dan Taiwan itu baru saja mendaratkan pinggulnya.

Menghela nafas, pria itu lantas mendecak tak suka. "Kau terlalu serius, Min."

"Tanaka Itoyoshi!" pria lima tahun lebih tua darinya pun hanya tersenyum tipis lantas mengangguk. Dia tahu, jika pria Min itu adalah salah satu makhluk yang tidak suka berbasa-basi dalam hal apapun. Pun termasuk bisnis, dirinya sangat anti dengan kata itu.

"Baiklah. Bisa kau kirimkan 1 ton kokain ke Jepang, persediaanku menipis."

"Tidak! Lusa kokain itu akan ke Mongolia," tegas pria Min.

"What? Oh, ayolah." Tanaka menatap sang penguasa dengan raut wajah tak percaya, bukan'kah mereka teman?

"Kita teman, bukan? Biarkan aku melanggar aturan itu sekali ini saja, pasar sedang ramai. Mereka Saling berburu obat itu, Min." pria itu mencoba bernegoisasi dengan Yoongi, akan tetapi pria Min itu tetap diam dengan wajah dinginnya.

MAFIA MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang