Mianhae sebelumnya, Re ngetiknya dalam suasana kurang baik. Jadi kalau nanti kurang nge-feel dan banyak typo bertebaran mohon dimaklum yaa.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan Vote dan Komentar dilapak ini.
☆Happy Reading☆
--••--Semerbak aroma Lavander menyeruak memenuhi setiap sudut ruangan tatkala pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok gadis berambut hitam sepunggung dengan kulit putih yang tengah mengenakan Kimono biru polos disana. Selesai dengan ritual mandinya pun gadis Ryu itu dihalau bibi Go menuju ruang yang terkhususkan untuk berganti pakaian.
Hana hanya diam sembari memperhatikan bibi Go yang tengah memilih pakaian untuknya, sesekali dirinya tersenyum menanggapi pertanyaan bibi Go yang bertanya seputar tentang fashion. Meskipun dirinya hanya tahu sedikit, akan tetapi gadis itu tidak bisa berbohong tentang kagumnya akan ruangan ini lantaran dipenuhi dengan dress yang berbeda warna dan motif tentunya. Membuat gadis Ryu itu ikut bingung memilih lantaran selama ini dirinya lebih sering mengenakan celana jeans dan hoodie dihari biasa.
Tepat saat bibi Go sibuk dengan pakaian di depannya tak sengaja sorot mata gadis itu jatuh pada sebuah dress kuning berlengan pendek dengan dipenuhi motif bunga yang terletak di almari ujung.
"Aku ingin yang ini," mendengar penuturan dari gadis di belakangnya membuat bibi Go itu menoleh dan mengikuti arah pandang gadis bermarga Ryu itu. "Pilihan yang tepat, Nona."
✿ฺ••✿ฺ
Dilain tempat seorang pria baru saja membuka pagar besi yang telah terlihat usang, sedikit aneh menurut pria itu tatkala menemukan suasana rumah yang sepi bak dalam film horror yang sering ia tonton. Ketukan pertama belum memunculkan seseorang dari balik pintu didalam sana, membuat pria itu menatap aneh pada suasana saat ini.
Baru dua hari lalu dirinya berkunjung kerumah ini dan sekarang keadaan rumah yang berada di depannya bak rumah kosong yang telah ditinggal penghuninya selama sebulan.
"Paman Han," ketukan pada pintu itu pun kembali terdengar.
"Hana."
"Apa ada orang didalam?" lagi dan lagi tidak ada satu orang pun yang menjawab dari dalam, membuat pria muda itu semakin gusar.
Dahinya mengernyit tatkala dirinya menyentuh knop pintu yang tak terkunci. Tanpa menunggu lagi pun dirinya segera masuk ke dalam rumah.
"Paman," atensinya pun jatuh pada pria paruh baya yang meringkuk di alas karpet berbulu abu-abu itu. Pria itu pun segera mendekat dan menyentuh tubuh dingin pria paruh baya itu.
Meski sedang dalam keadaan tidak sadar Hansung terus memanggil nama sang putri, hal itu pun semakin membuat pria itu merasa aneh. "Hana," lirih Hansung.
"Hana? Dimana dia?" gumamnya.
Kini pria itu berdiri disamping ranjang milik Hansung sembari menunggu Dokter yang tengah memeriksa keadaan Hansung, usai sang Dokter memberikan resep pun lantas dengan segera pria itu menebus obat dan kembali ke rumah Ryu.
Saat dirinya kembali, pria itu masih belum menemukan kehadiran gadis Ryu itu dirumah. "Sebenarnya kemana Hana."
Setelah duapuluh menit berlalu, Hansung akhirnya sadar. Dirinya mengernyit bingung tatkala saat ini telah berada di atas kasur miliknya, seingatnya terakhir dirinya berada di ruang tamu. Lalu siapa yang membantunya? Apa Hana sudah kembali?
Lagi. Setiap dirinya mengingat sang putri hanya ada rasa benci dan marah pada dirinya sendiri. Mengapa dengan mudahnya dia menyerahkan putri kesayangan serta satu-satunya peninggalan sang istri pada lintah darat seperti pria Min itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA MIN
Random||END. [Beberapa part telah dihapus] [FANFIC 2- HARAP MAKLUM APABILA ADA PENULISAN YANG KURANG TEPAT] Ryu Hana- gadis dengan penuh kesederhanaan yang harus hidup bersama dengan seorang mafia lantaran dirinya digunakan sebagai jaminan oleh sang Ayah...