23 |Implicit

592 52 4
                                    

Follow, like, dan Comment!

Telat update, mood baru membaik kemarin setelah akhir update kemarin suasana hati tidak baik. Terimakasih buat kalian yang masih sabar menunggu fanfic ini, dan terimakasih juga buat kalian yang masih tetap meninggalkan jejak disepanjang cerita ini. Kalau bisa kawal sampai akhir cerita ini dengan terus meninggalnya jejak, ya. Jangan lupa kata next ganti semangat!

 Jangan lupa kata next ganti semangat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading.
--••--

Kapas yang sebelumnya telah diberi cairan alkohol itu terasa dingin kala mengenai kulit bagian lengan, akan tetapi hal itu tak berlangsung lama setelah rasa dingin itu terganti dengan rasa panas terbakar saat sebuah jarum mulai mengukir sesuatu disana. Berjalan dua menit jarum itu menjauh, mengira jika telah usai pria itu baru bernafas dengan lega. Akan tetapi, hal itu tidak berjalan sesuai keinginannya saat alkohol kembali menyapa dan pria itu kembali melakukan tugasnya. Kini tigapuluh menit berlalu, jarum itu pun mulai menjauh. Sensasi dingin alkohol yang kembali mengenai kulitnya sedikit meredakan rasa panas, si pria dengan tubuh penuh tato itu sejenak menatap pada lengan pria itu untuk melihat hasil karyanya.

"Apa sudah?" pria itu mengangguk.

Ukiran jarum dari tinta hitam itu menggambarkan sebuah kepala harimau dengan mata merah serta sebuah ekor tanpa tubuh yang terletak tepat dibelakang kepala harimau. Pria itu tidak bodoh untuk sekedar mengartikan lambang tersebut. Terlampau serius menatap tato barunya, pria itu bahkan tidak sadar jika lonceng yang terletak diatas pintu utama berbunyi, menampilkan seseorang yang baru saja memasuki tempat itu dan kini telah berdiri empat langkah dari tempatnya.

"Sudah selesai?"

"Sudah," sahut pria bertubuh penuh tato tanpa menatap sang lawan bicara.

Pria bertubuh tinggi itu menatap sekilas pada lengan pria itu, kemudian beralih pada sang pembuat. "Kerja bagus, Alex."

"Jika begitu, bayar aku dua kali lipat."

"Call."

Pandangan itu beralih, menatap pria itu yang ternyata dia juga tengah memperhatikan dirinya.

"Selamat datang, sekarang kau resmi menjadi bagian dari kami. Dengar ini dengan baik, karena ini tugas pertamamu. Kuharap kau tidak gagal dan mengecewakan Tuan-mu."

Mengenakan jeans dan sweater hitam yang senada dengan long coat, pria itu tampak lebih menawan saat kacamata hitam itu bertengger indah pada tulang hidung. Min Yoongi baru tiba di Negeri Gingseng setelah melakukan perjalanan dari Negeri Paman Sam- Amerika Serikat, selama satu bulan lebih satu minggu. Beruntung bandara tidak terlalu ramai sehingga memudahkan dirinya bersama tangan kanan dan beberapa orang lainnya keluar, tanpa perlu menunggu lebih lama.

Tunggu! Apa kalian berpikir, bahwa pria Min itu pergi ke Negeri Paman Sam hanya untuk berlibur bersama anggotanya? Jika kalian berpikir begitu, maka jawabannya adalah salah. Alasan sebenarnya kenapa Min Yoongi ke sana adalah untuk menjalin aliansi bisnis dengan salah satu kelompok mafia terbesar yang berada di Amerika, lebih tepatnya di Los Angeles.

MAFIA MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang