17 |cohort

711 67 6
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan Vote dan Comment.

☆Happy Reading☆
——••——

Baskara mulai menyapa meski terbit terlambat, sorot jingga dari sang fajar perlahan mulai membangunkan para penghuni Negeri Gingseng melalui celah yang terbuka. Meninggalkan kisah malam penuh dengan hawa dingin dan menyisakan kehangatan yang masih terasa hingga detik ini.

Diatas ranjang yang sama dan dibawah selimut yang sama, terdapat dua sosok makhluk berbeda jenis tengah bergerumul dan saling berbagi kehangatan. Lantaran terusik dengan cahaya dari luar, gadis itu mengubah posisinya dengan membelakangi sang fajar lantas melingkarkan tangan kirinya pada pinggang sang pria. Pria itu tampak menerima dan ikut mengeratkan pelukannya pada pinggang si gadis, mencoba untuk mencari kenyamanan dan kembali meraup mimpi.

Namun, tampaknya kesadaran si gadis mulai kembali lantaran dirinya mencium aroma musk seseorang. Perlahan manik hazel itu terbuka, atensi pertama yang dilihatnya adalah dada bidang milik seorang pria. Hana tentu tahu siapa pemiliknya, mata hazel itu membulat dan sontak membuat jarak. Hanya kepala yang sedikit bergeser lantaran pria itu mengunci semua pergerakan Hana, pun si pria sepertinya tampak terusik dengan pergerakan si gadis.

Seketika memori yang terjadi malam tadi hilang dalam beberapa saat setelah kesadarannya kembali. Namun dirinya memaksa untuk mengingat alasan mengapa ia bisa berakhir satu ranjang dengan pria di depannya dan berhasil, semalam pria itu pergi meninggalkan dirinya dikamar ini serta menguncinya.

Hana menunggu sang penguasa kembali, akan tetapi sang penguasa tak kunjung datang dan dirinya tak lagi mampu menahan kantuk yang terus menyerang lantas tanpa sengaja dirinya tertidur diatas sofa seberang kamar pria Min. Dia tidak tahu apa yang terjadi hingga berakhir terbangun satu ranjang dengan Min Yoongi.

Nafas Hana tercekat, manik hazel itu seolah terkunci saat tanpa sengaja bersitatap dengan manik kelam si pria dalam waktu yang tidak bisa dikatakan lama, tetapi juga tidak sebentar.

Untuk kali kedua Hana akui pria yang merengkuhnya saat ini tetap terlihat tampan saat bangun dari tidur, terlebih dengan sinar sang fajar yang menyorot tepat di wajahnya. Oh lihat, mata khas mengantuk itu menggemaskan dan terlihat lebih kecil lantaran irisnya membatasi cahaya yang masuk saat terkena sinar dari luar.

Kembali sadar, gadis Ryu itu lebih dulu beralih memutus kontak dengan sang penguasa.

"Hari s-sudah pagi Tn," Hana berucap dengan gugup sebab pria Min itu belum mengalihkan pandangnya dari Hana.

"Aku tidak buta untuk melihat."

Mendengar ucapan sarkas dari pria di depannya pun membuat Hana tanpa sadar kembali mendongak dan beradu pandang dengan sang penguasa.

"Kau--- indah, Nona."

Dahi Hana memunculkan kerutan samar, wajah itu terlihat bingung sebab tidak mengerti apa maksud ucapan sang penguasa.

Kalian tahu satu hal yang ditakuti Hana dari pria Min? Itu adalah saat sang penguasa menunjukkan senyum asimetris-nya, dia yakin pasti ada sesuatu yang terjadi semalam. Pria itu tidak mengatakan apapun setelahnya, dia justru beranjak meninggalkan ranjang menuju kamar mandi dan menyisakan Hana sendirian.

Menyingkap selimut yang membalut tubuh dan berniat kembali ke kamar, Hana terkesiap lantas segera mengeratkan kembali tali bathrobe yang entah sejak kapan tak saling bertaut itu. Sekarang ia mengerti apa maksud ucapan pria Min itu, dan apa pria Min itu yang sengaja melepasnya?


✿ฺ••✿ฺ


"Tuan, seseorang memaksa untuk bertemu anda."

MAFIA MIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang