Saran ni biar cepat Up, jangan sampai lupa buat like dan comment! Kalau spam comment disetiap kalimat lebih baik lagi, biar Re semangat ngetiknya.
☆Happy Reading☆
--••--Ufuk timur menyingsing dengan terlambat, cahaya mentari pun mulai memasuki jendela kaca yang tak tertutup rapat semalam. Merasa terusik, membuat kesadaran gadis Ryu itu perlahan kembali. Aroma sweet pea sontak masuk dalam indra penciuman tatkala kedua manik hazel itu terbuka dan bukan lagi aroma khas hybrid tea seperti dikamarnya.
"Jangan menangis lagi, Han. Ini memang sudah takdirmu!" gumamnya dengan menatap langit-langit kamar.
Disela keheningan dalam kamar, suara pintu terbuka dengan gaduh membuat gadis Ryu itu sontak terkejut. Pria aneh itu kembali datang dan sekarang berada diruangannya?
"Kau?"
"Hai, selamat pagi. Nuna," pria itu tersenyum lantas berjalan mendekati Hana yang terduduk diatas ranjang.
"Aku ingin bermain denganmu pagi ini, kau mau?"
"Apa? B-bermain? Pagi ini?"
"Ini sudah jam sembilan, apa masih bisa dikatakan pagi?" iris Hana sontak membelalak, lantas menjatuhkan pandangannya pada jam dinding yang berjarak tak jauh darinya.
Dan benar saja, jarum jam telah menunjuk angka sembilan disana. Ini kali pertama gadis itu terbangun hingga pukul sembilan, biasanya dirinya terlambat bangun hanya sampai pukul tujuh. Mungkin sebab semalam dirinya terlalu lelah menangis hingga membuatnya bangun terlambat, lantas dimana para maid yang sering membangunkannya saat berada di mansion mewah ini?
"Bagaimana?" atensi gadis Ryu kembali jatuh pada pria Jung yang saat ini telah duduk disisi kosong ranjangnya.
Senyum yang terpancar dari wajah pria Jung itu tanpa sadar membuat Hana juga ikut tersenyum tipis. Pria itu tersenyum seolah menunjukkan betapa bahagianya dirinya dikehidupan ini.
Yah, Hana senang melihatnya. Dirinya merasa tidak sendiri saat bersama pria bermarga Jung itu.
"Aku akan menemanimu bermain, setelah aku mandi." pria itu mengangguk senang lantas beranjak pergi meninggalkan Hana sendiri.
✿ฺ••✿ฺ
"Tuan, Tn. Jung meminta anda untuk menemuinya."
"Katakan padanya bahwa aku harus ke Busan dan kembali lusa."
"Tapi---"
"Tutup mulutmu, Kim! Apa telingamu bermasalah?" pria dengan kelopak mata ganda itu pun sontak menundukkan kepala.
"Maaf, Tuan."
Taehyung takut dan pria Kim itu juga tahu betul bahwa siapapun orang yang tengah berhadapan dengan sang penguasa, maka mereka tidak bisa menolak perintah barang hal sekecil apapun dan harus melakukan apa perintah sang penguasa. Jika tidak, mungkin menit berikutnya paru-paru orang itu tidak akan lagi terisi oksigen.
"Tuan, Nona Ryu menunggu anda diruang makan." suara wanita paruh baya mengintrupsi.
Pun tanpa menjawab sang penguasa segera berlalu menuju ruang makan yang berada dilantai dua dengan diikuti bibi Go dibelakang.
Sebenarnya cukup aneh melakukan sarapan pagi disaat hari menjelang siang seperti saat ini, akan tetapi lantaran pagi tadi dirinya disibukkan dengan suatu hal maka dari itu dirinya memutuskan untuk sarapan bersama dua orang yang telah menempati rumahnya sejak beberapa hari lalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/259453935-288-k935909.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA MIN
Random||END. [Beberapa part telah dihapus] [FANFIC 2- HARAP MAKLUM APABILA ADA PENULISAN YANG KURANG TEPAT] Ryu Hana- gadis dengan penuh kesederhanaan yang harus hidup bersama dengan seorang mafia lantaran dirinya digunakan sebagai jaminan oleh sang Ayah...