24

4.8K 491 95
                                    

SELAMAT PAGI DEAR🤗🤗😘 KARENA PUASA HAMPIR TIBA, JIKA AUTHOR ADA SALAH, AUTHOR MINTA MAAF LAHIR BATIN YA DEAR 🤗🤗 (walau author bisa menebak banyak yang gondok gegara author 😋😋 tetap aja author nya minta maaf ya dear 🙏)

SELAMAT BERPUASA BAGI YANG MENJALANKAN 🤗🤗😘 PART INI AUTHOR DEDIKASIKAN UNTUK KALIAN SEMUA TANPA TERKECUALI ❤️❤️❤️

HAPPY READING 🤗🤗😘❤️
🌸🌸🌸🌸

"Red dress?" tanya Yuna saat menerima undangan dari sang kakak. "Kenapa Cheryl memilih tema seperti ini untuk ulang tahunnya?"

"Aku juga heran," ucap Freya yang kini duduk di sebelah Yuna. Mengambil popcorn di atas pangkuan sang adik lalu memakannya tanpa permisi. "Kau punya gaun merah?"

"Tidak," ucap Yuna sambil meletakan undangan itu ke atas meja. "Sejujurnya aku tidak suka mengenakan gaun berwarna merah, Kak. Terlalu dewasa."

"Dan juga seksi, bukan?" tambah Freya sambil tertawa kecil. "Tadi Lucas mengatakan boleh mengundang beberapa teman. Kau bisa mengajak Sheila ke sana."

Yuna menimbang. Sepertinya itu ide bagus. Setidaknya nanti ia tidak harus pergi bersama Aresh. "Ide yang bagus. Apakah pestanya mengundang media untuk meliput?"

"Tidak. Cheryl masih marah soal kebohongan yang Raka ciptakan. Itu membuatnya tidak ingin pesta yang mewah."

"Kebohongan apa?"

Freya tersenyum kecil lalu mengacak rambut sang adik hingga berantakan. "Bukan hal yang besar. Oh ya, ajak aku jika kau ingin berbelanja gaun, oke?"

"Pergi saja bersama suamimu yang super posesif itu, Kak," sungut Yuna sambil merapikan rambutnya yang berantakan. "Kak Lucas pasti tidak akan suka melihatmu berbelanja tanpa di temani olehnya."

Tipikal Lucas Geonandes memang. Freya mengulum senyum kecil. Perkataan Yuna  memang benar. Lucas tidak akan pernah mengijinkannya berbelanja tanpa di temani pria itu.

"Kau bisa bertahan dengan itu ya, Kak?" Yuna mengamati ekspresi wajah sang kakak. Sedari dulu ia ingin bertanya. Kenapa dengan sikap kakak iparnya yang seperti itu bisa membuat kakaknya bertahan.

"Karena aku mencintainya," jawab Freya lembut. Satu tangannya terulur menyentuh pipi Yuna. "Kau pun nantinya akan merasakan apa yang ku rasakan saat ini, Yuna. Cinta itu buta memang benar. Kau akan menutup mata dengan sendirinya akan semua sikapnya yang menyebalkan."

"Bukankah itu merepotkan?" Membayangkannya saja membuat Yuna bergidik ngeri. Posesif seorang Lucas Geonandes itu melebihi batas normal. Yuna pernah melihat kakak iparnya itu cemburu dengan putranya sendiri karena kasih sayang sang kakak yang lebih besar kepada si kecil.

Sebuah jitakan kecil seketika mendarat di kepala Yuna tanpa ampun. Gadis itu meringis dan langsung menoleh galak menatap pelakunya yang terlihat tanpa dosa. "Jangan suka mempengaruhi istriku, Yuna."

"Itu kenyataan, Kak," sungut Yuna. "Kau pernah cemburu karena melihat Ferro disusui."

"Karena kedua benda kenyal itu milikku," ucap Lucas bersedekap. "Walaupun ia anakku. Aku sungguh-sungguh tidak ingin berbagi dengannya."

"Jangan mengatakan hal mesum di depan adikku, Lucas Geonandes!" Freya dengan cepat menjawer telinga sang suami. Membuat Lucas mengaduh seketika.

"Aku hanya membicarakan fakta, Babe. Baiklah, baiklah, aku minta maaf, oke?"

Yuna yang memperhatikan tingkah keduanya hanya bisa menggelengkan kepala tidak habis pikir. Gadis itu berdiri dan dengan santai melenggang pergi sambil mengatakan. " Dasar mesum!"

PROMISE#3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang