11. FEAR

6.6K 710 374
                                    

MALAM MINNA,, MAAF YA TADINYA AUTHOR PENGEN UP JAM 8 MALAM, BIAR YANG DI RUMAH AJA GAK BOSEN 😋EH MALAH LUPA..

TERUNTUK READERS YANG AUTHOR SAYANGI ....

TETAP DI RUMAH JIKA TIDAK ADA KEPERLUAN DI LUAR YA..JAGA JARAK, JAGA KESEHATAN DAN JANGAN LUPA PAKAI MASKER SERTA CUCI TANGAN SETELAH BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN..

KARENA DI TEMPAT AUTHOR LAGI RAMAI PASIEN YANG POSITIF.. JADI WAS-WAS JUGA KARENA BANYAK PASIEN YANG GAK MEMILIKI GEJALA SAMA SEKALI 😥😥

SEMOGA KITA SEMUA DI JAUHKAN DARI SEGALA MACAM PENYAKIT. AMIN YA ALLAH 🙏

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING DEAR 😘🤗🤗
🌸🌸🌸

Ruang tamu itu terlihat hening. Arell duduk dalam diam sambil terus saja menunduk sementara Mike duduk dihadapan Arell sambil terus menatap rindu ke arah wanita yang selama ini ia cari.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya Mike memecah keheningan yang Arell ciptakan. Arell masih sama seperti saat terakhir mereka bertemu. Masih saja cantik dan masih saja membuat jantung Mike berdetak kencang. Mike tidak peduli jika Arell kini sudah memiliki seorang anak. Ia tidak peduli.

"Baik," jawab Arell tanpa memandang Mike.

"Kau masih bekerja di rumah sakit?"

"Tidak."

Pantas saja selama ini Mike mencari di setiap rumah sakit tidak ada Arell di sana. "Kenapa?" tanya Mike penasaran. "Kau takut aku menemukanmu?"

Ya, Arell menjawab dalam hati. Alasan kenapa ia tidak bekerja sebagai dokter karena ingin menghindari Mike yang sudah pasti mencarinya di tempat seperti itu.

"Sepertinya aku sudah memberimu terlalu banyak kebebasan, Arell. Sekarang kembalilah ke sisiku," ucap Mike dengan nada terluka. Ia hanya ingin Arell membagi semua beban yang wanita itu tanggung sendirian. Arell sudah banyak menderita selama ini. Dan Mike hanya ingin wanita itu bahagia.

Arell mendongak. Menatap lurus manik kelabu milik Mike. "Aku bukan wanita yang pantas untukmu, Mike. Kau berhak mendapatkan wanita yang lebih baik dariku."

"Tapi aku hanya menginginkanmu, Arell. Hanya kau," kenapa Arell tidak pernah bisa mengerti bahwa hanya Arell yang Mike inginkan.

Hanya Arell yang Mike cintai. Dan hanya Arell yang Mike inginkan untuk bersamanya hingga hari tua nanti.

"Aku tidak bisa, Mike. Maaf."

"Jangan memikirkan apapun, Arell. Bagiku kau tetap Arell-ku. Sampai kapanpun kau adalah Arell milik Mike Mahendra seorang," putus Mike tegas.

Arell menghela nafas lelah. Mike begitu keras kepala. "Jangan membuat semuanya menjadi sulit, Mike. Mengertilah. Keluargamu tidak akan pernah bisa menerimaku seperti dulu lagi. Mereka tidak akan bisa menerima seorang wanita yang pernah hamil tanpa tahu siapa yang telah menghamilinya."

Mike mendengus. "Persetan dengan mereka semua, Arell. Ketika aku sudah memilihmu, maka mereka semua harus bisa menerima keputusanku. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu dan anak kita."

"Mommy?"

Panggilan kecil itu membuat Arell tersentak dan langsung menoleh ke samping. Di lihatnya Alva berdiri dengan wajah mengantuk sambil menguap lebar.

Arell dengan cepat menghampiri Alva lalu berjongkok. Mengusap wajah Alva lalu tersenyum kecil. "Mimpi buruk?" tanya Arell menebak. Alva hanya akan terbangun dari tidurnya karena dua hal. Pertama mimpi buruk dan yang kedua ketika sedang sakit.

PROMISE#3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang