38

5.9K 675 168
                                    

HOLLA MINNA 🤗 MAAF YA BARU UP. AUTHORNYA LAGI SIBUK PINDAHAN KOS 😋

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING DEAR 🤗🤗😘
🌸🌸🌸

Rasanya begitu nyaman dan juga hangat.

Itu lah yang Arell rasakan saat pertama kali ia tersadar dari tidur lalu membuka mata.

Cahaya yang masuk dari gorden jendela yang sedikit terbuka menyilaukan pandangannya. Butuh beberapa detik baginya menyesuaikan penglihatan lantas menyadari bahwa kehangatan dan juga kenyamanan yang ia dapat berasal dari seorang pria yang kini memeluk erat tubuhnya.

Arell tersentak. Ralat, sepertinya dia lah yang lebih dulu memeluk tubuh pria itu. Terlihat dari posisi tidurnya yang telah melewati garis pembatas. Astaga! Apa yang telah kau lakukan, Arell?! Rutuknya dalam hati.

Perlahan Arell melepaskan pelukannya, gerakan tangannya dibuat sepelan mungkin agar pria itu tidak terbangun dari tidurnya. Namun sepertinya Raka Abimayu tidak berniat melepaskannya. Pria itu kini malah semakin memeluknya dengan erat.

Lagi, Arell mencoba melepaskan diri dari pelukan Raka. Tapi seperti yang terjadi tadi, pelukan itu semakin mengencang membuat Arell menyerah.

Sepertinya yang bisa ia lakukan adalah menunggu pria itu bangun agar melepaskan pelukannya.

Satu hal yang tidak bisa Arell pungkiri bahwa ia merasa nyaman berada didalam pelukan pria itu.

Rasa aneh yang terasa begitu menenangkan.

Benarkah dirinya telah mencintai Raka Abimayu tanpa ia sadari?

Arell buru-buru memejamkan mata ketika Raka menggeliat dalam tidurnya. Ia tidak ingin pria itu tahu bahwa dirinya telah bangun terlebih dahulu.

Tanpa menyadari bahwa sebelum Arell bangun. Raka Abimayu telah lebih dulu membuka mata dan memandangi wajah cantik Arell yang terlelap didalam pelukannya.

Pria itu mengulas senyum manis ketika melihat kelopak mata Arell yang terpejam. Wanita ini berpura-pura tidur membuat Raka ingin menjahilinya sedikit.

"Good morning, Agapi Mou," ucap Raka dengan suara lembut. "Kau terlihat cantik pagi ini."

Arell tidak menjawab tentu saja. Wanita itu berusaha untuk terus terpejam sambil berdoa dalam hati bahwa Raka tidak menyadari kepura-puraannya.

"Wanita akan terlihat sangat cantik ketika ia baru saja bangun tidur. Ku rasa kalimat itu memang benar. Kau sangat cantik dimataku."

Astaga!! Tidak bisakah Raka Abimayu tidak melontarkan kalimat yang membuat degup jantungnya menggila seperti ini? Tenang Arell, itu hanya kalimat rayuan. Jangan termakan ucapannya, batin Arell mengingatkan.

Raka mengulum senyum tertahan. Pipi Arell yang memerah terlihat begitu menggemaskan. Maniknya yang berusaha untuk terus terpejam membuat Raka ingin sekali mengecup kelopak mata itu. "Aku ingin kita selalu seperti ini, Arell," bisik Raka.

Ini sudah tidak benar. Ia harus bangun sekarang juga. Arell pura-pura menggeliat seolah-olah ia baru saja terbangun dari tidur. Perlahan matanya terbuka dan seketika langsung terkesiap saat wajah Raka kini berjarak begitu dekat dengannya. "A-apa yang kau lakukan, Raka Abimayu?"

"Melihatmu bangun," jawab Raka santai. Tidak lupa sambil menyunggingkan senyuman paling manis yang bisa ia berikan.

"Tidak perlu sedekat itu," Arell mencoba menjauhkan wajahnya sambil berusaha melepaskan pelukan Raka di pinggangnya.

PROMISE#3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang