"Kau mencintai Raka Abimayu?"Untuk sesaat pertanyaan itu membuat Arell terdiam. Saat ini mereka berdua sedang berada disebuah restoran cepat saji. Mike datang tanpa pemberitahuan saat dirinya sedang bekerja dan meminta waktu untuk berbicara.
Arell memandang sosok Mike yang sore ini terlihat begitu berantakan. Kemeja yang pria itu kenakan terlihat seperti belum disetrika, belum lagi ada lingkaran hitam dibawah mata Mike membuat Arell menebak, apa pria itu bergadang?
Seketika rasa bersalah menyelinap masuk ke relung hatinya. Arell tahu sikapnya buruk kemarin. Tapi Arell benar-benar tidak suka jika Mike menyelesaikan semua masalah dengan kekerasan terlebih melihat Raka sama sekali tidak melawan.
Pria itu menerima semua pukulan Mike.
"Kenapa tidak menjawabnya?" Mike menuntut. Semalaman ini yang dipikirkannya hanyalah Arell dan kenyataan menyakitkan itu.
Lalu kenapa kau berada disini dan menanyakan sesuatu yang jawabannya sudah kau ketahui? batin Mike bertanya gusar. Sebenarnya untuk apa ia menanyakan itu? Jawaban seperti apa yang ia harapkan keluar dari bibir Arell?
Penyangkalan?
Mike tahu dengan pasti rasa yang hinggap dihati Arell tapi berulang kali ia mencoba untuk menyangkal. Sungguh, merelakan cinta yang tertanam besar benar-benar hal yang sulit.
Bolehkah ia mencoba sekali lagi untuk meyakinkan Arell bahwa Mike tidak bisa hidup tanpa wanita itu? Meyakinkan Arell mengenai perasaannya.
"Mike, aku,,"
"Kau benar-benar mencintainya, ya?" Kekeh Mike dengan suara sumbang. Kenapa ia harus menyakiti hatinya sendiri seperti ini? Kenyataan bahwa Arell mencintai Raka Abimayu sudah jelas terlihat. Lalu kenapa? "Kau tahu Arell. Kau benar-benar menyakitiku."
"Aku tidak tahu apakah itu bisa disebut cinta, Mike. Tapi aku sudah pernah mengatakannya padamu dulu bahwa aku bukanlah wanita yang baik dan tidak pantas bersanding denganmu. Kau bisa mencari penggantiku."
"Kau pikir semudah itu?" tanya Mike sinis. "Kau pikir aku bisa merubah rasa cinta ini? Aku tidak bisa, Arell. Cinta yang kumiliki untukmu benar-benar tulus dari dasar hatiku yang paling dalam. Kenapa kau tidak bisa menerimaku seperti aku yang bisa menerima apapun keadaanmu?"
Manik Arell berkaca-kaca. Sebenarnya ia juga sakit disini. Sebelum memutuskan untuk pergi dari Indonesia. Seseorang menemuinya dan meminta Arell menghilang dari kehidupan Mike Mahendra. Tidak hanya itu. Ia juga dikatai dengan sebutan menyakitkan dan juga kalimat kasar yang mengoyak perasaannya.
Saat itu Arell menyadari betapa ia tidak pantas untuk Mike. Mike bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik ketimbang dirinya yang kotor. "Lupakan aku, Mike."
"Tapi aku tidak bisa, Arell," ucap Mike dengan suara lirih yang membuat dada Arell berdenyut sakit. "Aku terlalu mencintaimu. Kumohon Arell. Jangan mencintai Raka Abimayu. Kumohon kembalilah padaku seperti dulu. Aku bisa membahagiakanmu dan juga Alva."
"Kau mungkin bisa menerima kami tapi tidak dengan keluargamu, Mike. Mereka tidak akan pernah bisa menerima seorang wanita yang memiliki anak dari pria lain."
"Aku tidak peduli!" Mike bersikeras. "Aku benar-benar tidak peduli apa pendapat keluargaku, Arell. Aku yang menjalani hidup ini bukan mereka. Aku yang merasakan sakit bukan mereka. Tahu apa mereka mengenai perasaanku?!"
Air mata Arell menetes tanpa bisa ia tahan melihat bagaimana kalimat itu memiliki pengaruh besar dihatinya. Arell menangis pelan. "Mike,, jangan begini. Kumohon."
"Kenapa kau tidak pernah bisa mengerti, Arell. Aku bahkan rela menentang dunia asal kau bisa terus berada disampingku."
"Maaf. Aku benar-benar minta maaf," ucap Arell sambil terisak dengan suara pelan. "Tapi aku tidak bisa, Mike. Aku tidak bisa melihatmu dibuang oleh keluarga Mahendra hanya karena aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE#3 ✔️
RomanceRiyanti Arellna Najwa (24). Arell tidak pernah mengira bahwa keputusannya datang ke klub malam membuat hidupnya berantakan. Mabuk dan berakhir dengan one night stand dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal. Rasa frustasi menyerang membuatnya mel...