"Kau pikir kau sedang mengangkat tangan pada siapa, Megan Alexa!"
Suara dingin itu mampu menghentikan tangan Megan seketika. Wanita itu terpaku. Jantungnya berdegup kencang tak beraturan.
Shit!! Di saat seperti ini kenapa pria itu harus datang?!
Megan berbalik dan langsung tersentak dengan keberadaan empat hewan buas yang kini menatapnya tajam.
Sementara di belakang Megan, Neva menahan nafas sambil menyembunyikan tangannya yang gemetar di balik punggung tangan.
Ia sudah memperingatkan wanita itu sebelumnya untuk tidak bertindak terlalu jauh, terlebih pada sang Nona.
Namun Megan Alexa mengabaikan. Dan kini aksi wanita itu yang ingin melayangkan tangan di lihat langsung oleh Tuan-nya.
"Babe? Kau sudah pulang?" tanya Megan sambil menyunggingkan senyum lebar. Menutupi ketakutannya dengan sebuah topeng yang ia harap bisa di pakai dalam keadaan seperti ini.
Raka maju mendekati Megan yang terdiam di tempatnya sambil menahan nafas. Tidak ada raut ramah di wajah tampan itu. "Kau pikir siapa dirimu yang bisa mengangkat tangan pada keponakanku?"
Megan menelan ludah susah payah. Senyum yang sedari tadi ia paksaan kini hilang di ganti sebuah ketakutan. "Bukan seperti itu, Babe,, kau salah paham. Aku,, aku hanya ingin Cheryl tidak mempermalukanku di depan pengawalmu."
"Dengan menamparnya?"
"Aku tidak mungkin melakukannya, Babe. Aku hanya menggertak saja. Kau tahu aku menyayanginya seperti keponakanku sendiri," ucap Megan berdusta. Ia sendiri merasa jijik mengatakan hal itu. Oh ayolah, siapa yang akan menyukai keponakan seperti Cheryl yang tidak tahu apa itu sopan santun. Tapi dalam keadaan seperti ini, Megan harus menyelamatkan dirinya.
Raka melirik Neva yang tertunduk, maniknya menyipit melihat sesuatu yang aneh di wajah gadis itu. Dengan cepat Raka menghampiri Neva. "Ada apa dengan wajahmu, Neva?"
Neva mengangkat wajahnya, menyorot Raka takut-takut lalu menggeleng pelan. "Bukan apa-apa, Tuan."
"Kau yang menamparnya bukan?" tanya Lucas datar tanpa ekspresi sama sekali.
"Bukan urusanmu, Geonandes!" bentak Megan tak suka.
Tepat setelah mengatakan itu, sebuah tamparan keras mendarat di pipi Megan membuat wanita itu tersungkur ke lantai.
"Asal kau tahu, Megan Alexa. Neva adalah pengawal yang di sukai istriku," ucap Lucas.
Megan tidak bisa menjawab. Telinganya pengang sesaat setelah Lucas menamparnya keras.
"Kau benar-benar melewati batasanmu, Megan," Dave berjongkok, mencengkram tangan kanan Megan. "Tangan ini yang kau gunakan untuk menampar Neva dan berniat menampar gadis kecilku, bukan? Sepertinya kau tidak membutuhkan tangan ini lagi "
Megan dengan cepat menarik tangannya namun di tahan oleh Dave. "Lepas Dave,, sakit,," pinta Megan mengiba. Berharap Dave mau sedikit berbelas kasih. Sungguh, bekas tamparan Lucas Geonandes saja masih meninggalkan rasa sakit di wajahnya, dan Dave Jhonson berniat meninggalkan rasa sakit di tangannya.
Dave mendekatkan wajahnya, berbisik tepat di telinga Megan. "Kau kira aku tidak tahu ucapan lancang yang kau ucapkan pada gadis kecilku, Megan?" bisik Dave yang membuat Megan tersentak dengan wajah pucat. "Aku bukan pria yang baik, Megan. Sebagian orang mengatakan bahwa aku seorang iblis. Dan ya, mereka benar. Selain iblis, aku juga seorang pembunuh yang suka mengoleksi bagian-bagian tubuh manusia sebagai hobi. Apa kau mau lidah dan juga tanganmu masuk dalam salah satu jajaran koleksiku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE#3 ✔️
RomanceRiyanti Arellna Najwa (24). Arell tidak pernah mengira bahwa keputusannya datang ke klub malam membuat hidupnya berantakan. Mabuk dan berakhir dengan one night stand dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal. Rasa frustasi menyerang membuatnya mel...