EXTRA PART 😘

4.9K 544 47
                                    

OHAYOO MINNA 🤗😘 LAGI PADA NGAPAIN NIH JAM SEGINI?

PART INI AUTHOR DEDIKASIKAN UNTUK KALIAN SEMUA TANPA TERKECUALI. TERIMA KASIH SUDAH MENEMANI SETIAP PROSES DALAM SETIAP CERITA YANG AUTHOR BUAT 🤗😘 SAYANG KALIAN BANYAK2 ❤️❤️❤️💗💖💓

AND FOR YOU D, THANKS FOR EVERYTHING 😘😘 ANABAHEDBAKIAWI❤️

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING DEAR 🤗😘❤️
🌸🌸🌸

"Pada zaman dahulu. Ada seorang pangeran yang tampan bernama Kabi. Pangeran itu begitu dipuja oleh rakyatnya karena sang Pangeran memiliki kekuatan untuk berubah menjadi superhero pembasmi kejahatan," Raka mulai mendongeng, sementara Alva berbaring menatapnya penuh semangat.

Pulang dari kediaman Lucas, Raka memang meminta Arell dan juga Alva agar menginap lagi di rumahnya. Dan Raka benar-benar senang karena keduanya tidak menolak sama sekali.

Dan di sinilah dia, membacakan dongeng pengantar tidur untuk sang putra.

"Tidak jauh dari pinggir desa. Hiduplah seorang gadis cantik bernama Ran dengan seekor kucing peninggalan orangtuanya."

"Apakah Ran tidak punya orangtua, Dad?" tanya Alva.

Raka mengangguk sebagai jawaban. "Pada suatu hari. Ran sedang berjalan di hutan untuk mencari beberapa buah beri. Ketika ia akan memetiknya, Ran bertemu dengan seorang penyihir jahat."

"Dad. Bukankah ini cerita superhero? Kenapa ada penyihir?" sela Alva penuh ingin tahu.

Raka terkekeh. Ia mengusap rambut Alva penuh sayang. "Baiklah kita ganti. Ran bertemu dengan monster katak yang sangat menyeramkan."

Alva mendengarkan. Ia sebenarnya ingin menyela. Katak itu lucu. Alva benar-benar tidak bisa membayangkan kata menyeramkan pada katak itu.

"Monster katak itu berusaha untuk memakan Ran. Ran berlari sambil berteriak minta tolong. Saat itulah pangeran yang kebetulan sedang berburu mendengar teriakan minta tolong Ran."

"Apa pangeran menyelamatkan Ran?"

"Tentu saja, Son. Pangeran Kabi seorang superhero. Ia pasti akan menyelamatkan seseorang yang memang membutuhkan pertolongan," terang Raka. "Pangeran Kabi lalu berubah menjadi superhero dan langsung membunuh monster katak tanpa ampun," Raka melanjutkan ceritanya sambil memperhatikan manik Alva yang kini mulai memejamkan mata.

"Ran tentu saja berterima kasih karena sudah diselamatkan. Dan pangeran Kabi seketika jatuh cinta karena kecantikan Ran."

"Apa Ran sangat cantik, Dad?" tanya Alva lirih dengan mata terpejam.

"Tentu saja. Ran secantik mommy," Raka tertawa kecil. "Pangeran Kabi mengatakan pada Ran bahwa Ran adalah miliknya dan harus ikut bersamanya ke istana."

Raka masih bercerita sambil sesekali melihat ke arah Alva yang kini terlelap. Pria itu menghentikan dongengnya sembari mengulas senyum lebar lalu mengecup kening Alva. "Good night, Lumière," bisiknya penuh kebahagiaan. Raka masih memperhatikan wajah Alva. Putranya sungguh memiliki paras tampan seperti dirinya. Mahakarya yang Raka ciptakan sungguh memberikan hasil yang luar biasa.

"Memikirkan apa?"

Suara itu membuat Raka tersenyum lebar. Ia tahu sedari tadi Arell mendengarkan dari balik pintu kamar yang tidak tertutup. "Dia begitu tampan."

Arell tersenyum tipis lalu mendekat ke arah ranjang. Ia membungkuk pelan lalu mengecup puncak rambut Alva dengan sayang. "Good night, Lumière."

PROMISE#3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang