PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT 🔪🔪
HAPPY READING DEAR 🤗🤗
🌸🌸🌸Jake dan juga Rose dengan cepat berlutut. Meminta pengampunan dari Raka Abimayu yang tampak mengerikan saat mengucapkan kalimat itu.
"Maafkan saya, Tuan. Saya benar-benar tidak tahu jika Alva adalah putra anda," Jake memohon kemurahan hati Raka sambil menundukkan wajahnya sedalam mungkin. Pengakuan Raka Abimayu tadi adalah sesuatu yang tidak ingin Jake dengar.
Menghina Alva sama saja dengan menghina Raka. Dan Jake melakukan itu semua. Ia bahkan menghina Alva tepat di depan Raka.
"Ini benar-benar kesalahan putra kami, Tuan. Saya mohon maafkan atas sikap kami yang lancang," ucap Rose dengan suara bergetar. "Saya akan menghukum putra saya karena telah menyinggung perasaan Tuan muda Alva."
"Bagaimana kau akan menghukumnya?" tanya Raka datar yang membuat Rose terdiam dengan wajah kaku. "Apa kau bisa merusak pita suaranya agar ia tidak bisa lagi menghina orang lain??"
Jake seketika terdiam dengan tubuh menegang sementara Rose menganga tak percaya dengan apa yang baru saja Raka katakan. Mencabut pita suara?? Yang benar saja. Itu adalah hal kejam yang tidak akan pernah bisa ia lakukan sebagai wanita yang telah melahirkan Rave. Wajah Rose memucat tanpa bisa ia kendalikan. Bibirnya bergetar tatkala ia kembali menunduk untuk meminta kemurahan hati seorang Raka Abimayu. "Maafkan kesalahan putra saya, Tuan. Saya mohon jangan sakiti Rave."
Rave sendiri yang melihat kedua orangtuanya berlutut sambil meminta maaf seketika terdiam. Bukankah Alva adalah orang miskin tanpa kekuasaan? Tapi kenapa? Kenapa kedua orangtuanya berlutut di depan Paman yang mengaku sebagai ayah dari Alva itu? Rave ingin melarikan diri dari tempat ini. Tapi kakinya seolah di paku ke lantai ketika tatapan setajam elang itu menyorot dirinya.
"Kau mengenalku dengan sangat baik, Anderson. Dan kau tentu tahu apa yang bisa ku lakukan, bukan?"
Jake dan bahkan Rose hanya diam tak mampu menjawab.
"Mata di balas mata. Darah di balas darah dan nyawa di balas nyawa. Kau tentu tahu istilah ini bukan? Katakan padaku, dari ketiga itu kau menginginkan pilihan yang mana, Anderson?"
Jake mengangkat kepalanya menatap Raka dengan wajah pias. "Mata di balas mata, Tuan," jawab Jake dengan suara bergetar. Hanya itu yang ia inginkan. Semua perlakuannya di balas sama oleh Raka.
"Kau salah memilih. Kau tahu apa yang ku suka, Anderson? Mata dibalas,-" Raka mengeluarkan smirk devil yang membuat Jake menahan nafas seketika. "-nyawa."
***Dave dengan telaten mengompres pipi Alva yang terlihat agak membiru sambil menekan amarah yang meluap di dalam dada karena melihat Alva mendapatkan perlakuan seperti ini.
Tidak ada yang boleh menyakiti siapapun yang ingin Dave lindungi. Dan Anderson telah lancang mengusik wilayahnya. Dan Dave akan pastikan bahwa Anderson akan menerima balasan yang lebih mengerikan daripada ini.
"Uncle."
"Ya?"
"Apa bekasnya akan menghilang?" tanya Alva sedikit meringis. "Aku tidak ingin Mommy melihat ini dan menangis."
Satu tangan Dave mengusap puncak kepala Alva pelan lalu tersenyum. "Sepertinya akan berbekas sedikit. Tapi tidak akan terlihat jelas kalau tidak diperhatikan dengan seksama."
Alva kembali diam. Membiarkan Dave mengompres pipinya. Banyak hal yang Alva pikirkan dalam hati. Kenapa banyak sekali orang jahat di dunia ini. Kenapa selalu ada orang-orang yang ingin menyakiti dirinya dan juga sang Mommy. Sebenarnya di mana salah mereka sehingga selalu di ganggu oleh orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE#3 ✔️
RomanceRiyanti Arellna Najwa (24). Arell tidak pernah mengira bahwa keputusannya datang ke klub malam membuat hidupnya berantakan. Mabuk dan berakhir dengan one night stand dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal. Rasa frustasi menyerang membuatnya mel...