34

4.3K 657 173
                                    

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA🙏🤗

SUDAH PUNYA RENCANA MAU DIMASAK APA DAGING HARI INI? 😋😋

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING DEAR 🤗🤗😘❤️
🌸🌸🌸

"Kau harus membantuku, Nak," pinta Raka sambil berbisik. Saat ini mereka berdua sedang menonton televisi diruang tamu sementara para wanita sedang berada di dapur untuk menyiapkan makan malam.

"Apa yang bisa Alva bantu, Daddy?"

"Minta pada Mommy untuk menginap malam ini disini."

Alva berkedip sekali lalu tersenyum lebar. "Kalau begitu apa aku boleh tidur bersama Daddy?"

"Tentu saja boleh," sahut Raka balas tersenyum lebar sambil mengusap kepala Alva. "Daddy akan lebih senang jika kita bertiga tidur bersama."

"Tidak boleh, Daddy," Alva menggeleng keras membuat kening Raka mengerut. "Hanya pria dan wanita yang sudah menikah yang boleh tidur bersama. Karena Daddy belum menikah dengan Mommy, kita tidak boleh tidur bertiga."

Raka berdecak sambil menghela napas panjang. Kenapa putranya ini begitu pintar dalam soal menjatuhkan harapannya. Ck! Ya walaupun begitu selama Arell berada didekatnya sudah membuat Raka puas. "Kau bisa melakukannya? Membujuk Mommy?"

Alva mengangguk mantap sambil mengacungkan jempolnya yang mungil. "Tentu saja bisa."

"Baiklah," Raka tertawa kecil sambil menepuk pelan puncak kepala Alva dengan bangga. Putranya bisa ia andalkan untuk mendapatkan hati Arell. Mendapatkan dukungan seperti ini membuat Raka berpikir bahwa jalan yang akan ia tempuh tidaklah sulit. Ia akan mengambil Arell menjadi miliknya.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Cheryl yang kini sudah duduk di seberang sofa. Gadis itu menyandarkan tubuhnya. "Terlihat mencurigakan."

"Tidak ada hal penting," Raka tertawa kecil. "Apa makan malamnya sudah siap?"

Cheryl mengangguk. "Arell membuat banyak masakan malam ini. Pastikan kau menghabiskan semuanya, Paman."

Tentu saja Raka akan menghabiskan semuanya tanpa sisa. Arell sudah berbaik hati membuatkannya makan malam. Apapun yang Arell sediakan pasti akan Raka habiskan walaupun rasanya masih belum dipastikan. Tapi mengingat bagaimana keponakannya tersayang memasak untuk Josh dulu membuat Raka yakin bahwa masakan Arell memang enak. Sepertinya nanti ia akan meminta Freya belajar pada Arell.

"Makanan sudah siap," Abi muncul dari dapur lengkap dengan celemak ditubuhnya.

"Abi. Kau pintar memasak?" tanya Alva sembari menghampiri Abi.

"Sedikit," Abi menjawab sambil berjongkok dihadapan Alva. Gadis itu tersenyum lebar sambil mengusap pipi Alva gemas. "Tapi tidak selezat masakan ibumu."

"Tentu saja," sahut Alva bangga, menarik tangan Abi menuju ruang makan. "Tidak ada yang bisa mengalahkan masakan Mommy, walaupun dia seorang MasterChef sekalipun."

Raka dan Cheryl seketika tertawa. Keduanya bangkit dari duduk dan langsung bergegas menuju meja makan yang telah terisi makanan menggugah selera.

"Melihat kulkas yang berisi penuh bahan makanan membuatku lupa diri dan memasak sebanyak ini, maaf," ucap Arell yang duduk disebelah Alva. Disamping kanannya Raka duduk bersebelahan dengan Cheryl dan juga Abi. "Apa kita perlu mengundang keluarga Geonandes dan Alexander untuk bergabung?"

"Tidak perlu. Aku bisa menghabiskan semuanya, Arell. Masakan pertamamu harus aku duluan yang mencicipinya," sahut Raka yang mulai memasukkan sup sayur kedalam mulutnya. Astaga. Ini benar-benar lezat. "Kau memang pintar memasak, Arell. Masakanmu sangat enak," puji Raka yang membuat Arell tersenyum dengan raut wajah memerah.

PROMISE#3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang