MED MALAM MINGGUAN MINNA😂😂😂
AKHIRNYA TIGA PART TER-UPDATE MALAM INI HEHEHEHE SELAMAT MEMBACA BAGI YANG DI RUMAH AJA😘😘🤗
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪
HAPPY READING DEAR 😘
🌸🌸🌸Raka menyandarkan tubuh di rak yang berisi peralatan dapur. Tatapannya kosong sementara pikirannya melayang entah kemana. Di hadapan Raka berdiri Arell yang terdiam sambil membaca kertas yang ia tulis tiga tahun yang lalu.
Raka tahu wanita itu terkejut. Ia dapat melihatnya dari gerak tubuh Arell. Tangan Arell bahkan bergetar membaca apa yang tertulis disana.
Kertas yang seandainya dibaca oleh wanita itu, maka semuanya tidak akan berakhir seperti ini. Raka mungkin akan menerima kebencian dari Arell, tapi setidaknya tidak sebesar sekarang.
"Ini bohong, bukan?" tanya Arell dengan suara tercekat. "Ini tidak benar."
Raka menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. "Itu benar Arell. Semua kata yang tertulis disana seharusnya kau baca tiga tahun yang lalu. Tapi kau benar-benar mengabaikannya."
Arell mendongak dengan tangan yang meremas kertas itu dengan kuat. "Apa yang kau harapkan ketika kau bangun di tempat asing seorang diri dan merasakan sakit, bukan hanya di seluruh tubuhmu tapi juga hatimu. Katakan padaku. Apa yang kau harapkan dari itu semua?!"
Tidak ada, jawab Raka dalam hati. Tidak ada atau lebih tepatnya ia tidak tahu.
"Aku membencimu."
Ucapan penuh kebencian yang dilontarkan bibir kecil itu membuat Raka tersenyum miris. Tanpa Arell katakan pun Raka sudah tahu itu. Dan itu benar-benar menyakitinya. "Aku tahu kau membenciku. Aku juga akan melakukan hal yang sama jika menjadi dirimu, Arell. Tapi setidaknya kau harus tahu. Tidak semua yang terjadi itu harus seperti yang kau pikirkan. Aku memiliki alasan untuk pergi malam itu. Dan aku bukan pria berengsek yang meninggalkanmu begitu saja. Aku meletakkan catatan kecil itu agar kau menungguku. Tapi saat aku kembali kau sudah tidak ada. Kau bahkan tidak menyentuh catatan yang sengaja ku tinggalkan padamu."
Arell terhenyak. Ia memejamkan matanya kuat.
"Aku mencarimu Arell. Aku benar-benar mencarimu," ucap Raka pelan.
"Tapi kau tidak menemukanku."
"Bagaimana caranya aku bisa menemukanmu ketika namamu saja aku tidak tahu saat itu!" jawab Raka. Demi Tuhan. Ia bahkan sudah berusaha meretas hampir semua kamera keamanan di negara itu. Mengabaikan fakta bahwa ia bisa saja dipenjara jika ketahuan. Namun sekeras apapun Raka berusaha mencari keberadaan Arell, tetap saja hasilnya nihil. Wanita itu hilang bagai di telan bumi. "Kau yang tidak membiarkanku menemukanmu, bukan?"
",,,"
Raka menghela nafas. Menatap lurus wajah Arell yang juga tengah menatapnya. Sudah cukup ia menerima kebencian dari Arell dan terpukul gara-gara hal itu. Seperti kata keponakannya tersayang. Raka akan memperjuangkan Arell. Terserah jika wanita itu menolak. Raka sudah membulatkan tekad. Jika Arell tidak bisa memaafkannya, maka Raka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan maaf itu. Dan jika Arell belum bisa menerima kehadiran dirinya. Maka Raka akan menjadi bayangan wanita itu. Raka maju selangkah mendekati Arell. Menipiskan jarak antara mereka.
Sementara Arell mundur selangkah ketika pria itu mendekatinya. Nafasnya tercekat melihat manik abu-abu itu menatap dalam. Seolah menyelami apa yang ia rasakan. Ketika jarak mereka semakin menipis dan dirinya bahkan sudah tersudut dengan punggung yang menempel di rak, Arell menahan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE#3 ✔️
RomanceRiyanti Arellna Najwa (24). Arell tidak pernah mengira bahwa keputusannya datang ke klub malam membuat hidupnya berantakan. Mabuk dan berakhir dengan one night stand dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal. Rasa frustasi menyerang membuatnya mel...