Aku merenungi permintaan Chanyeol hyung untuk menemui Jiwon. Aku tak enak jika harus menolaknya, lagian aku juga ingin bertemu gadis itu sudah lama sekali aku tak bertemu dengannya.
Jujur aku tak mengerti hubungan Chanyeol hyung dan Jiwon sekarang seperti apa. Yang pasti yang aku dengar dari Chanyeol hyung mereka sudah saling mengungkapkan perasaan mereka. Sepertinya mitos tak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan yang pernah aku dengar itu benar-benar mereka alami. Lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang Park Chanyeol kuakui hyungku yang satu itu memang selalu bisa mencairkan suasana. Selain karena tampan dan mapan, meski masih tampan aku Hhhh..
Dia itu happy virus dimanapun ada dia pasti suasana akan menyenangkan, dia juga sosok lelaki yang gentle, bahkan di beberapa hal ia termasuk pria yang cukup romantis jika aku melihatnya begitu perhatian pada Jiwon.
Tadinya aku pikir aku hanya kagum dengan gadis itu tapi kenapa melihat mereka selalu bersama bahkan saat aku tahu gadis itu juga menyukai Chanyeol kenapa hatiku seperti tak menyukainya.
Meski aku sudah mengikhlaskan semuanya tapi tetap saja.Itu tak mudah.
Aku memeriksa ponselku sudah lebih dari lima jam yang lalu sejak aku tiba di Korea. Aku mengiriminya pesan tapi sama sekali tak ada balasan. Bahkan pesanpun tertunda, nomornya tak aktif aku yakin Jiwon pasti sengaja tak ingin dihubungi siapapun. Bagaimanapun gadis itu layak curiga dan marah. Bisa kupastikan wanita yang mengambil ponsel itu sudah mengatakan hal yang tidak-tidak tentang Chanyeol hyung.
Akupun memutuskan menjalankan mobilku menuju apartemennya selain karena aku tak tahu harus mencari Jiwon kemana coba sajalah aku mencarinya kesana. Sampai di lobby kulihat Jiwon dari kejauhan, pucuk di cita ulampun tiba, beruntungnya aku tak perlu mencari gadis itu kemana-mana. Terlihat ia berjalan ke arahku dia masih tersenyum meski aku tahu itu hanya senyum yang dipaksakan.
Aku bisa melihat gurat kesedihannya.
"Oh Sehun, apa kabar?" Tanyanya saat sampai di depanku.
"Baik, kau sendiri ?"
"Aku juga baik, ngomong-ngomong kenapa kau ada disini?"
Aku tersenyum, "Ingin mengajakmu ke luar, bisa? Ada hal penting yang harus aku bicarakan "
Kulihat ia berfikir sebentar lalu mengangguk dan akupun mengajaknya memasuki mobilku.
Diperjalanan Jiwon banyak diam tak sperti biasanya, ia lebih sering melihat jalanan yang macet dari kaca jendela mobilku dan hanya menanggapi pertanyaanku seadanya.Ini jarang sekali mengingat Jiwon bukanlah tipikal orang yang bicara seperlunya. Sejenak aku merasa ia seperti menahan sesuatu.
Sampai kami tiba di cafe tujuan. Aku sengaja mengajaknya ke cafe langgananku dan Chanyeol hyung tempat ini santai dan cocok untuk berbincang.
"Kau ingin pesan apa biar aku yang traktir" tawarku padanya.
"Jinja"
Akupun mengangguk menanggapinya.
"Bolehkah..."
"Katakan saja" potongku karena ia tampak ragu-ragu.
"Bolehkah aku minta soju" ini di luar dugaanku aku yakin Jiwon benar-benar sedang tak baik-baik saja sekarang.
"Kenapa diam katanya kau ingin mentraktirku? Apa ditempat ini tak ada soju?" Tanyanya lagi yang berhasil membuatku mengangguk lalu berdiri dan memesan satu botol soju berukuran sedang untuknya.
Kulihat ia tersenyum saat aku datang lalu menuangkan minuman itu pada gelasnya. Kenapa dia harus tersenyum seperti itu. Aishh...
Diapun mengambil gelasnya lalu hendak bersulang namun kutahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEP
RomanceKisah persahabatan antara Park Chanyeol dan Kim jiwon yang sudah lama terjalin begitu lama sering dikaitkan dengan rumor pacaran karena kedekatan mereka. Namun sayang tak ada yang bisa membenarkan rumor itu. Sampai sesuatu terjadi pada persahabatan...