THE DAY

151 23 4
                                    

Jiwon mengerjapkan matanya berulang kali saat cahaya matahari mulai mengenai wajahnya. Ia merasakan seseorang memeluknya posesif disertai dengkuran lembut yang mengenai kulit lehernya, wajahnya menoleh mendapati Chanyeol masih menutup matanya. Pria itu terlihat begitu damai jika sedang tidur seperti ini. Saat hendak menjauhkan tangan Chanyeol dari tubuhnya gerakannya tertahan.

"Sebentar saja." Lirih pria itu yang entah sejak kapan sudah membuka matanya meski terlihat sekali muka kantuknya.

"Aku harus bersiap Chan, penerbanganku jam 9." Terang Jiwon namun pria itu masa bodoh dan kembali mengunci pergerakannya.

"Chan." Rengek Jiwon karena pria itu kembali menutup matanya.

"Tak bisakah kau tak pergi saja?" Ucap pria itu tanpa merubah posisinya yang masih memeluk Jiwon.

"Aku akan selalu ke Korea saat liburan musim panas."

Dan lagi-lagi pria itu malah menyerukkan kepalanya di leher Jiwon menghirup rakus aroma tubuh gadis itu. Ia benar-benar tak ingin Jiwon pergi sekarang.

"Chan, ayolah aku bisa ketinggalan pesawat." lagi-lagi gadis itu berusaha melepaskan pelukan posesif itu tapi dia bisa apa jika tubuh pria itu jauh lebih besar darinya.

Sampai akhirnya Chanyeol merubah posisinya menjadi diatasnya membuatnya menatap Jiwon sempurna.

Yakk, apa yang kau lakukan, Park Chanyeol?

Ini gila, jangan sampai pria ini melanggar batasnya.
Jantung Jiwon berdegup dua kali lipat, apa pria itu tak tahu jika sekarang ia begitu gugup dengan posisi seperti itu.

"Tak bisakah kau disini saja?" Tiba-tiba tatapan Chanyeol menyendu.

"Tak bisakah kau batalkan saja penerbangannya." Ucapnya lagi.

"Chan...." ucapan Jiwon tertahan karena pria itu kembali berucap.

"Aku tak bisa Ji, semalaman aku memikirkannya dan aku rasa aku benar-benar tak bisa jauh darimu." Pria itu terlihat begitu serius.

"Kau tak tidur?"

"Emm, bahkan barang sedetikpun aku tak bisa memejamkan mataku."

Jadi ia hanya pura-pura tidur, pantas saja bangun-bangun sudah ada pelukan posesif itu.

"Ayolah jangan kekanakkan seperti ini, bukannya kau juga akan sibuk, bukannya kita memang sudah terbiasa sering berjauhan." Yakin Jiwon yang dibalas dengusan Chanyeol.

"Berjauhan di Korea dan luar negeri itu berbeda sayang, kau ingin menyiksaku lagi?" Kali ini Chanyeol memasang muka memelas.

"Sudah kukatakan aku akan selalu kembali ke Korea saat musim liburan, kau tak perlu khawatir."

"Ji..."

"Chan."

Chanyeolpun terdiam bagaimana ia bisa membantah si keras kepala ini.
Iapun menghembuskan nafas percuma saja kali ini pasti gadis itu tak akan menuruti kemauannya.

"Aku harus segera mandi." Gadis itu mendorongnya pelan dan berlalu ke arah kamar mandi meninggalkannya yang masih tergolek di atas ranjang.

Apa sekarang ia sedang dicampakkan?
Oh ayolah Kim Jiwon apa aku harus menikahimu sekarang juga agar kau menurutiku?

Pria jangkung itupun memilih membenamkan wajahnya pada bantal dan berteriak-teriak kesal.

***

Tak pernah sekalipun Chanyeol melepaskan tangan Jiwon dari genggamannya. Keduanya sudah lengkap dengan atribut penyamaran seperti biasanya. Sesekali Jiwon mendongak melirik Chanyeol yang terlihat datar tak menatapnya. Saat ini mereka tengah menunggu keberangkatan pesawat di ruang tunggu vip. Keduanya larut dalam keheningan.

Sampai terdengar bahwa pesawat yang ditumpangi Jiwon akan segera berangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai terdengar bahwa pesawat yang ditumpangi Jiwon akan segera berangkat. Jiwon menghembuskan nafas dan menoleh menatap Chanyeol yang kini sudah menatap.

"Jaga dirimu baik-baik hem? Jangan membuatku kepikiran denganmu, arra?" Pesan gadis itu.

"Mana bisa begitu kau harus selalu memikirkanku !" Protes Chanyeol.

Jiwonpun tersenyum dan berdiri diikuti Chanyeol mereka berpandangan lama.

"Safe flight." Kata Chanyeol.

"Jangan terlalu sering minum kau bukan peminum handal, arra?"

Chanyeol hanya tersenyum miring dan menarik Jiwon ke dalam pelukannya.

"Aku pasti akan merindukanmu." Ucap pria itu.

"Nado."

Setelah beberapa saat keduanyapun mengurai pelukannya.

Chanyeol mencium kening gadis itu sebentar. "Segera kabari aku jika sudah sampai."

Jiwonpun mengangguk dan meraih troly barangnya, mendorongnya menjauh dari tempat Chanyeol. Sementara pria itu masih menatap punggung gadis itu.

Aku berjanji, aku akan segera menyelesaikan semuanya.

***

"...Jika menunggu itu menyenangkan, maka itulah cinta. EXO-L khamsahamnida." Suho mengakhiri pidatonya hari ini pada konser penutup EXO hari ini.

Dan seseorang disana sepertinya juga tengah mengerti makna dari ucapan sang leader hari ini.

"...Itulah cinta"

Mereka tersenyum menatap seluruh penonton yang menyaksikan mereka ratusan bahkan mungkin ribuan EXO-L yang turut hadir menyaksikan grup kesayangan mereka. Tepat 18 tahun setelah debut pertamanya bersama EXO, dan diwaktu yang cukup lama itu ia mendapat begitu banyak cinta.
Singkatnya, seseorang yang mencintaimu tanpa syarat.

Mengambil keputusan mungkin akan memiliki beberapa dampak untuk kedepannya tapi kamu harus melakukannya agar hidupnya tak serta merta tentang aman dan nyaman.

Sampai seseorang memanggil namanya "Chanyeol -ahh."

Ia berbalik, keningnya bertaut.

***

Maaf jika mengecewakan
Happy reading ya

To be continued
Don 't be silent reader ya 😊

Kamis, 27 Mei 2021

DEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang