Make a Choice

143 22 5
                                    

Jiwon merasakan hawa dingin mengenai kulitnya. Ia mengerjapkan matanya dapat ia rasakan ia bersandar pada dada seseorang ia mendongak mendapati Chanyeol yang juga tengah tertidur.
Jadi sedari tadi mereka tertidur di balkon.
Ia mengingat yang sebelumnya terjadi sedetik kemudian pipinya merona. Ia kembali mendongak menatap wajah Chanyeol yang wajahnya terlihat begitu lucu.

Kenapa Chanyeol harus selucu itu saat tidur. Sudut bibir gadis itu terangkat, ia mengangkat tangan pria itu yang berada dipinggangnya. Bisa-bisanya mereka tidur dengan posisi setengah duduk seperti itu.
Namun baru saja ia hendak bangun tiba-tiba pria itu menariknya kembali sehingga gadis itu jatuh ke dalam pelukannya.

"Ehh"

"Kemana?" tanya pria itu tanpa membuka matanya.

"Kau tak tidur atau kau terbangun?" Tanya Jiwon.

Apa mungkin hanya dia yang ketiduran dan Chanyeol hanya pura-pura tidur.

"Kau yang membangunkanku, lagian tak bisakah sebentar saja kita tidur bersama?" Tanya Chanyeol yang kini menatap Jiwon yang kini menjauhkan dirinya.

"Di luar dingin kau tak ingin pindah?" gadis itu terlihat duduk membelakangi Chanyeol.

Chanyeol tersenyum melihat Jiwon yang sepertinya gugup itu.
Ia pun memeluk Jiwon dan menempatkan kepalanya di bahu gadis itu.

"Apa ini cukup untuk menghangatkanmu?" Tanyanya.

Terlihat gadis itu tersenyum samar.

Kenapa pria itu jadi begitu manis.

"Ji?" Panggil Chanyeol.

"Hem?"

"Mari kita berkencan?" Tanyanya yang membuat Jiwon mengerutkan keningnya.

"Mwo?" Gadis itu berbalik.

"Bukannya kau juga menyukaiku?" Kali ini keduanya bertatapan.

"Mungkin kita tak bisa berkencan seperti kebanyakan orang tapi aku akan mengusahakan yang terbaik untuk kita" terang pria itu lagi

Terlihat Jiwon berpaling ada banyak ketakutan yang ia fikirkan sekarang.
Untuk beberapa pilihan menjadi orang biasa saat ini mungkin akan menjadi hal yang ia inginkan daripada menjadi public figure seperti yang mereka jalani sekarang.
Tapi bukankah memang seperti itu kehidupan yang diinginkannya yang menjadi mimpinya sejak kecil.

"Kau keberatan ya?" Chanyeol kembali bersuara karena melihat Jiwon yang diam saja.

"Chanyeol -ahh, apa kau siap untuk kemungkinan terburuknya?" Tanya Jiwon ia ingin memastikan untuk pilihannya apa ini akan menjadi pilihan yang tepat.

"Mungkin kita akan terhalang jarak dan waktu untuk beberapa keadaan, tapi mari saling mengerti dengan itu kita cukup melaluinya saja. Apa yang kau takutkan?" Tanya Chanyeol yang sepertinya paham dengan apa yang dipikirkan gadis itu.

"Aku hanya takut kita tak bisa berjalan dengan semestinya, jujur aku tak tahu kita ini sekarang sebagai apa, aku juga tak tahu ke depannya kita akan sebagai apa tapi, dengan seperti ini dengan kau selalu disampingku dan selalu menyayangiku. Aku bahagia"

"Jadi?"

Gadis itu tersenyum"Mari berjalan bersama, mari saling mempercayai mungkin kita tak perlu mengklaimkan status tapi mari saling menjaga perasaan"

Ucapan itu membuat Chanyeol tersenyum.
Tak ada kalimat yang membuatnya begitu bahagia selain kalimat yang baru saja diucapkan gadis itu. Iapun mengangguk.

"Saranghae" ucapnya masih menatap Jiwon.

Gadis itu tersipu mendengarnya dan memilih untuk berdiri memasuki apartemennya.

DEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang