See You Again

128 20 10
                                    

Sampai siang ini Jiwon masih sibuk dengan beberapa berkas laporan dari assistannya. Ya, inilah kehidupan baru Jiwon di New york ia meneruskan perusahaan omanya yang bergerak di bidang event dan wedding organizer dan dia sendirilah yang menghandle setiap acara yang masuk.

Sampai terdengar seseorang mengetuk pintu ruangannya dan masuklah Sonya Kim assistannya sekaligus ketua tim penyelenggara dia juga memiliki darah korea dan sempat tinggal lama disana sehingga ia cukup fasih untuk berbicara korea.

"Ms. Jiwon, di luar ada salah satu klien ingin bertemu secara pribadi dengan anda."

"Nuguya?"

"Mr. Andrean Li dia klien dari Shanghai yang akan melaksanakan pernikahannya akhir bulan ini, proposalnya baru saja saya berikan pagi ini."

"Ahh, aku belum sempat membukanya suruh saja dia keruanganku."

"Dia meminta anda menemuinya di cafe Bluemoon depan kantor kita."

"Jigeumyo?"

Sonyapun mengangguk. Terlihat Jiwon mengerutkan keningnya dan melihat arloji di tangannya setelah itu mengambil proposal yang dimaksud Sonya. Ia melihat sekilas nama yang tertera disana lalu menutup proposal itu dan memasukkan ke tasnya.

"Sonya aku akan menemuinya sebentar, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu."

"Baik, miss."

Jiwonpun segera bergegas menuju cafe yang letaknya di depan kantornya ia tak menyangka akan bertemu dengan orang itu yang ternyata akan menikah sebentar lagi. Jujur saja ia lega sekaligus bahagia.

"Selamat siang, meja atas nama Mr. Andrean Li?" Tanya Jiwon pada resepsionis cafe.

"Mari saya antarkan, beliau sudah menunggu anda." Jawab resepsionis cafe lalu berjalan beriringan dengan Jiwon.

Tak berapa lama di depan sebuah private room terlihat orang yang dikenalnya tengah tersenyum kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak berapa lama di depan sebuah private room terlihat orang yang dikenalnya tengah tersenyum kearahnya. Jiwonpun membalasnya dan resepsionis yang mengantarnyapun pamit pergi. Gadis itu berjalan kearah orang itu yang masih tersenyum.

 Gadis itu berjalan kearah orang itu yang masih tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang