Precious Attention

129 23 8
                                    

Tuhan tak selalu memberikan yang kamu inginkan,
Tapi Tuhan pasti memberikan apa yang kamu butuhkan...

Meski tak bisa sejalan sesuai keinginan, tapi semua akan berjalan sesuai kebutuhan.
Kamu punya ingin, tapi Tuhan yang memegang takdir.
Saat kamu menginginkan hal yang besar, Tuhan akan memberikanmu yang terbaik.
Jangan khawatir tentang berbagai hal,
Karena semua sudah dijalankan sesuai porsinya.
Singkatnya, Nikmatilah.


***


Jiwon merasakan kepalanya begitu pening, ia berusaha mengerjabkan matanya mencoba mengingat apa yang sebelumnya terjadi.

"Ms. Jiwon sebaiknya anda istirahat saja biar kami yang meneruskan meeting hari ini." Kata Sonya yang melihat bossnya itu begitu pucat.

Hari ini ia memang tengah sibuk merampungkan konsep untuk event besar sebuah perusahaan akhir minggu ini.

"Aku tak apa Sonya, aku akan pulang setelah meeting ini selesai." Tolak Jiwon namun belum sempat ia mencapai pintu ruang meeting kepalanya semakin terasa berat dan semua yang ada disana kini seolah berputar. Langkahnya mulai terhuyun, sebelum akhirnya semuanya.
Gelap.

Jiwon memegang kepalanya, ia baru ingat kemarin ia pingsan di kantor ia akui minggu ini ia memang begitu banyak deadline di kantornya semakin membuatnya tak memikirkan pola makan dan istirahatnya dan pagi itupun ia memang sudah sedikit tak enak badan.

"Jiwon -iie, kau sudah bangun?" Tanya seorang pria yang tak lain adalah Chanyeol.

Ya, sejak dua hari yang lalu ia datang pria itu memang belum kembali ke Korea dengan alasan ingin mengurus pernikahan mereka. Yang benar saja bahkan Jiwon saja belum mengiyakan.

"Bagaimana kau bisa ada disini? Eomma yang memberi tahumu?" Tanya Jiwon.

Pria itu tak langsung menjawab dan meletakkan nampan berisi makanan dan beberapa obat yang sudah pasti untuk Jiwon di nakas. Ia lalu duduk di tepi ranjang gadis itu dan menempelkan punggung tangannya pada gadis itu.

"Tentu saja eomma Kim memberi tahu calon menantunya." Ucapnya kemudian.

"Chan..."

"Kita akan menikah akhir bulan depan."

"MWO.?" Jiwon yang kagetpun langsung duduk.

"Sudah kukatakan aku sudah tak ingin menunda ini lagi, aku juga sudah meminta ijin appa Kim dan dia akan pulang sore nanti." Terang Chanyeol.

"Chanyeol -iie, kau tahu aku bahkan belum berkata kalau aku menyetujuinya."

"Kau mencintaiku?"

Jiwon terdiam sebentar, "Kenapa kau selalu menanyakannya tentu saja aku mencintaimu, tapi..."

"Karena itu aku ingin kita menikah, aku sudah cukup toleransi dengan beberapa pria yang dekat denganmu dan sekarang aku tak akan menoleransinya lagi untuk yang lain."

"Chan..."

"Waktunya sarapan kau harus makan yang banyak, kau tahu kau terlalu gila bekerja sampai tak memikirkan kondisimu sendiri." Potong Chanyeol lalu mengambil mangkuk makanan yang tadi dibawanya lalu menyuapkannya pada gadis itu.

"Chanyeol..." Jiwon hendak berucap namun tertahan saat melihat wajah Chanyeol yang berubah serius ia yakin saat ini pria itu sedang tak ingin dibantah.

Jadi lebih baik dia menurut saja daripada harus melakukan drama sarapan pagi yang menyebalkan hanya karena berdebat dengan pria keras kepala itu. Ia pamit sebentar untuk mencuci mukanya.

DEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang