Bonus Chapter

334 23 0
                                    

Play mulmednya⬆️⬆️⬆️


❤❤❤


"Yeobo, kau lihat sepatuku yang baru kubeli kemarin?"

"Bukannya kau simpan di walk ini closet." Jiwon sedikit berteriak dari arah kamar.

"Eopseo, bukan kau yang menyimpannya?"

"Cari ditumpukan sepatumu pasti ada."

Chanyeol berdecak karena tak menemukan barang yang dicarinya.

"Aku tak bisa menemukannya." Keluhnya lagi membuat Jiwon menghembuskan nafas dan meletakkan sisirnya lalu menghampiri suami tercintanya yang sudah setengah jam lalu tak keluar dari walk in closet mereka.

"Aku akan melemparkannya padamu jika aku sampai menemukannya." Ancam Jiwon lalu berjalan kearah lemari tumpukan sepatu branded milik Chanyeol.

Sementara pria itu menggaruk tengkuknya melihat Jiwon mulai kesal karena pagi-pagi harus diganggu untuk mencari keberadaan kitab suci ah sepatu suci Chanyeol itu.

Sampai beberapa saat Jiwon membuka salah satu lemari dan mengeluarkan sepasang sepatu Nike berwarna putih dengan aksen hitam dan merah keluaran terbaru yang baru kemarin dibeli sang suami setelah pulang dari Los Angeles.

Ya, itulah sepatu yang ia cari.

Chanyeol menampilkan deretan giginya saat istrinya itu berbalik menghadapnya. Ia sedikit mengangkat sepasang sepatu itu dan langsung disambar Chanyeol agar istrinya itu tak jadi melemparinya sepatu bisa gawat jika pagi-pagi harus ada drama suami pingsan karena dilempar sepatu baru oleh istrinya sendiri.

God, apa yang akan dikatakan EXOL jika sampai tahu idolanya terkena lemparan sepatu.
Bukan imagenya sekali bukan.

Setelah meletakkan sepatu itu disampingnya ia malah memeluk Jiwon dari belakang.

"Kenapa kau harus sepintar ini Chagi?" Jiwon memutar bola matanya mendengar rayuan Chanyeol yang sama sekali tak romantis itu.

"Menyingkirlah ! Aku harus segera ganti baju dan berangkat kerja." Jiwon berucap datar.

Chanyeol menggeleng dan malah menyerukkan wajahnya ke leher Jiwon.
"Aku tak tahu jika aku tak bersamamu mungkin tak akan menemukan benda-benda yang kucari."

"Kau pikir aku robot pencari barang-barangmu." Protes Jiwon sedikit melirik pria itu yang kini sudah mengekspor lehernya.

Jiwon sedikit menahan nafasnya saat Chanyeol menciumi leher bagian dalamnya dan tangannya sudah nakal kemana-mana.

Pria ini benar-benar.

"Hentikan !!!" Seru Jiwon sambil menahan kedua tangan Chanyeol dan berbalik menghadap pria itu sempurna.

Pria itu menatapnya sayu seperti menahan sesuatu.
Ini akan berakhir kesiangan jika menuruti keinginan pria itu.

"Aku tak akan memberimu jika kau membuatku kesiangan di hari pertama aku kembali bekerja." Ancamnya lalu melepaskan tangan Chanyeol dan keluar dari Walk in closet meninggalkan Chanyeol yang mulai mengeram kesal.

Oh shitt, nyonya Park kau ingin aku mati.

Sekitar pukul enam Jiwon sudah selesai dengan riasan barunya. Dengan baju kantor formal dan tas kerja seperti biasanya ia menata sarapan di meja makan yang sebelumnya sudah ia masak untuknya dan Chanyeol.
Tapi sama sekali pria itu belum juga keluar dari kamar.

Apa lagi yang masih dikerjakan pria itu?
Demi Tuhan, sabarkan aku untuk menghadapi spesies langka bernama Park Chanyeol itu.

Setelah semua piring siap iapun memutuskan untuk menyusul suaminya itu.

DEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang