13

1.1K 207 72
                                    

══════ ∘◦❀◦∘ ══════

I fell for you
And I am still falling

              -unknow

♡━━━━━━ ◦ ✤ ◦ ━━━━━━♡

♡━━━━━━ ◦ ✤ ◦ ━━━━━━♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu dongs<3

"Tempat apa ini?" mata biru Aruna melihat sekitar. Ini lebih seperti rumah tahun 80-an dan sangat berantakan, barang - barang berserakan. banyak pecahan piring yang biasanya menjadi hiasan pada tahun itu.

Aruna menaiki tangga, kakinya terus melangkah tanpa harus dituntun. Diatas sini lebih berantakan dari pada lantai satu tadi, barang - barang juga tidak ditempatnya, sangat kacau dan seperti baru saja terjadi kebakaran kecil.

Disudut ruangan ada tempat tidur bayi. kira - kira untuk umur lima sampai dua tahun, entahla, aruna tak terlalu yakin. Aruna berhenti melihat sekitar saat kakinya memijak sesuatu, sebuah foto tua yang terlihat usang.

Aruna memungutnya, disana ada empat orang yang terlihat bahagia, dua bayi kecil dan mungkin sepasang suami istri. Aruna membalik foto itu dan terdapat tulisan dibelakangnya.

Potter, godrics hollow, 1980

"Potter? Berarti ini kediaman Harry?" batinnya.

Tapi sedetik kemudian badan Aruna terasa ditarik, di gulung, dan kembali ditarik, hingga terdengar suara Hermione.

"Aruna?"

"Aruna?" Aruna merasakan tepukan pelan dipipinya dan membuka matanya perlahan. hal pertama yang ia lihat adalah wajah Hermione, Ron dan Harry yang tampak cemas.

"Syukurlah kau bangun!" lega Hermione "Kau terlihat mendapat mimpi buruk, lihat keringatmu banyak sekali" gadis yang punya rambut mengembang itu mengusap bulir keringat Aruna dengan sapu tangan yang ia pengang.

"Mimpi? Jadi aku bermimpi?" batinnya.

Harry meletakan telapak tangannya dikening Aruna "Kau demam?" Hermione terlihat langsung panik, ia juga ikut memengang dahi Aruna.

"Astaga! Demam mu tinggi sekali! Kau tidak langsung pulang saat hujan sore kemarin?" oceh Hermione berkacak pinggang.

Aruna menggeleng "Itu hari yang bagus untuk bermain hujan"

Ron tersenyum penuh kemenangan dan berbisik ketelinga Aruna "Karna kaki ku sedang sakit..." Aruna menengok kekaki Ron yang diperban.

"Lalu?" tanya Aruna heran.

"Harry yang akan membopong mu, dia pasti sangat senang" ujarnya tersenyum jahil.

"Hah? kenapa begitu?"

𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang