24

885 138 33
                                    

Halo, masih ada yang nungguin ga nih?

Jangan lupa votements biar aku semangat lagi ♡

Jangan lupa votements biar aku semangat lagi ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback on

Setelah mengetahui apa yang terjadi Edmund tak tinggal diam besoknya dia langsung mencari Draco di asrama Slytherin. Edmund membanting pintu cammon room dengan kasar sampai terdengar suara bantingan yang cukup keras, membuat berberapa orang yang berada disana terkejut setengah mati.

"Dimana Malfoy?" tanya-nya dengan rahang mengeras. Murid yang tengah bersantai menatap satu sama lain, seperti sedang telepati menanyakan keberadaan orang yang katanya adalah pangeran Slytherin itu.

"Kalian tuli? Dimana Malfoy?" ulangnya.

"Tadi dia berada di lantai atas dengan Ivy" jawab salah satu murid berambut kecoklatan.

"Bajingan kecil itu" gumamnya. edmund menggulung kedua lengan bajunya sampai siku dan naik kelantai atas dimana kamar pria ditempatkan.

Setelah sampai, Edmund langsung menendang pintu kamar Draco dengan kakinya. Betapa terkejutnya Edmund melihat keadaan sekarang. ivy si wanita yang akhir - akhir ini sering menempel dengan Draco tengah memakai dasinya didepan cermin dengan Draco yang berdiri tepat dibelakangnya.

"Sialan kau Malfoy!" Edmund dengan cepat menarik kerah Draco keluar dari kamar dan langsung membantingnya dilantai membuat Draco terkejut sampai - sampai bingung ingin melakukan apa.

Edmund mendudukan badannya diatas Draco untuk mengunci pergerakan pria itu. "Kau bodoh Malfoy" ujarnya. Lalu Edmund melayangkan satu tinjauannya di rahang kanan Draco membuat pria itu meringis.

"Kau ini kenapa Pevensie? Kau akan menyesal karna sudah memukulku!"

"Aku lebih baik menyesal karna memukul kau dari pada hanya diam seperti orang bodoh" Edmund kembali memukul rahang Draco dengan keras. Pria perambut platina itu dengan susah payah berusaha mendorong Edmund menjauh tapi Edmund yang sudah disulut emosi punya tenanga yang lebih besar.

Karna kericuhan dilantai atas ditambah Ivy yang menjerit histeris, murid - murid yang berada di common room tampak ingin tahu, dan mereka mengerubungi Draco dan edmund membuat Edmund tak leluasa memukul Draco.

Edmund bangkit dan menarik Draco kelantai bawah lalu membawanya ke Courtyard. "Pevensie! Jangan menyakiti Draco ku!" bentak Ivy. Ia berusaha menarik lengan Edmund menjauh dan tampaknya Edmund bahkan tidak merasa dengan tarikan itu.

"Diamlah!" bentak Edmund balik.

Saat sampai di Courtyard Edmund langung meninju perut Draco membuat pria itu terjatuh dilantai batu. Edmund kembali menaiki Draco "Seharusnya kau sadar, bodoh. aruna tak mungkin melakukan itu. Kau tak sadar betapa liciknya gadis bernama Ivy itu?" belum sempat membalas, Edmund kembali meninju tepat dihidung Draco menyebabakan darah segar mengalir disana.

𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang