𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂

28

Kamu harus menemukan sosok ibu didalam dirimu. Bahkan, kita semua sebaiknya melakukan hal itu. Sekalipun kita memiliki seorang ibu, kita harus tetap menemukan ini didalan diri kita.

-the secret life of bees

Aruna masih ditempatnya, bersimbuh diatas lantai dengan air mata yang bercucuran. Dadanya begitu sesak karna terus menangis, tapi dia tak bisa menahannya, terlalu sakit saat bayangan Hermione dan Draco terlintas dikepalanya.

"Seharusnya aku tak terbuai"

"Awalnya ini hanya pura-pura"

"Aku yang salah"

"Aku yang bodoh"

Racaunya sambil terus memukul kepalanya dengan kepalan tangan, berharap rasa pedih yang mengerogoti jantungnya hilang. Entah memang semua ini salah Aruna atau memang takdir yang tak memihak padanya.

Takdir memang tak bisa ditebak. Kadang kala kau akan tersenyum sangat lebar sampai kau lupa dengan semua masalah. Tapi takdir juga begitu jahat, ia bisa membuat mu menangis dengan pilu sesudah tersenyum lebar.

"Aku yang menerimanya"

"Aku ya-" gerakan tangan Aruna terhenti di angin karna seseorang menahan tangannya.

"Edmund?" Edmund menyemakan badannya dengan Aruna lalu memeluk gadis itu dengan erat.

"jangan menyakiti diri mu. Menangis lah, aku masih disini, dan aku masih bisa menjadi tempat mu bersandar"

Selama hampir 10 menit dan hanya suara isakan yang terdengar. perlahan Aruna mulai tenang, nafasnya sudah beradu dengan damai tak lagi memburu seperti awal.

Dengan perlahan Edmund menyelipkan tangannya ditengkuk dan kaki Aruna lalu mengendong badan Aruna yang terasa ringan. Tapi, mata Edmund menangkap sosok Draco yang sedang berlari, dan hal itu mengurungkan niatnya untuk menuju asrama Gryffindor.

Dengan cepat Edmund melebarkan langkahnya menuju Draco.

"Apa yang terjadi?" tanya Edmund tanpa memberi Draco waktu mengatur nafasnya.