Halo, Alfa-Syill come back.
Ada yang nungguin mereka enggak?
Moga banyak ya hehe (ngarep)Sebelum baca tap bintang 🌟 dulu ya gaes.
Happy reading.
Beberapa kali Alfa memijat pangkal hidungnya. Pensil gambar ia selipkan di atas cuping telinga. Pandangannya masih lurus menatap gambar rancangan yang sedang ia buat. Konsentrasinya buyar sudah. Di kepalanya masih saja mengingat pertemuan dengan Syilla kembali beberapa waktu lalu. Bagaimana wanita itu bersikap seolah tidak pernah terjadi sesuatu pada dirinya selama ini.
Alfa mengembuskan napas panjang. Ia putuskan untuk berhenti menarik pensilnya di atas kertas. Percuma diteruskan, bisa-bisa gambar yang sudah ia ukur dengan detail berantakan. Ia bergerak merantangkan tangan lalu menyeret langkah keluar kamar. Sudah pukul sebelas malam. Pantas saja tidak terlihat ada sesuatu yang bernyawa kecuali dirinya. Lyra–adiknya–pasti sudah pulas.
Ia berniat menyeduh kopi. Mungkin beberapa tetes kafein bisa menjernihkan kepalanya yang dari tadi membayangkan wajah cantik Syilla. Dulu, dulu sekali jika dirinya sedang disibukkan dengan tugas menggambar, Syilla akan menawarkan diri untuk menjadi tim penyemangat. Cewek itu rela terkantuk-kantuk menungguinya. Hingga kadang jatuh tertidur di kamar kos Alfa. Perlakuan Syilla sangat manis. Meskipun begitu, cewek itu bisa sangat sadis jika ada sesuatu yang membuatnya merasa terganggu.
Alfa masih sangat ingat bagaimana Syilla melabrak Luri, teman sekelasnya yang sedang mencoba mendekati lelaki itu. Saat itu kejadiannya di kantin fakultas. Alfa sedang berkumpul dengan teman-teman sekelasnya termasuk Luri. Mereka telah menyelesaikan UAS terakhir. Sudah menjadi hal yang biasa bagi para mahasiswa berkumpul di kantin selepas berjuang memeras otak.
Namun, di tengah canda tawa itu, Syilla yang notabene anak fakultas Ekonomi muncul di kantin anak-anak teknik.
"Berdiri lo!" hardik Syilla tiba-tiba membuat semua isi meja menoleh padanya. Matanya tertuju pada cewek yang duduk di sebelah Alfa.
Luri yang dia maksud sontak berdiri.
"Lo jadi cewek jangan keganjenan dong!" labraknya mendorong pundak Luri.
"Maksud lo apa?" Kening Luri mengernyit bingung. Mungkin dia mengira Syilla itu cewek sinting.
Syilla mengibaskan tangan. "Lo suka 'kan sama cowok gue? Lo kalau mau suka sama cowok tengok-tengok dulu dong, tuh cowok udah punya pacar apa belum?!"
"Jangan asal nuduh, ya, gue sama Alfa itu satu kelas."
"Alah! Ngeles aja kayak bajai!" tiba-tiba Syilla menarik buku sketsa milik Luri. Dan melempar buku itu ke meja, tepat dengan posisi buku yang terbuka. Di halaman buku itu terdapat gambar wajah seorang lelaki yang diduga sketsa wajah Alfa, bahkan di bawah gambar sketsa itu memang tertulis nama lengkap Alfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, My Pretty 🔞 ( TAMAT )
RomanceSEBELUM BACA, BUDIDAYAKAN FOLLOW AUTHOR DULU YA, GAES. Alfa tertegun melihat seorang wanita di hadapannya. Wanita yang pernah membuatnya menjadi lelaki paling beruntung selama perantauannya di Ibukota sekaligus wanita pertama yang membuatnya patah h...