22. Bertemu Camamer

1.3K 165 34
                                    

Nggak terasa udah sampai bab 22 aja. Aku pikir bakal stag di bab 7 wkwk. Duo racun kembali datang hari ini.

Happy reading dan jangan lupa tap bintangnya.

❤️❤️❤️

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Syilla terkejut ketika seseorang tampak mengetuk kaca mobil dari arah pintu kemudi. Dia langsung mendorong Alfa menjauh hingga membuat lelaki itu kaget.

"Ada apa?" tanya Alfa tak paham.

Syilla melotot seraya mengedik ke arah pintu. Dia lantas mengangkat tas untuk menutup muka yang telanjur malu.

Alfa memutar kepala ke kanan, dan matanya langsung menangkap seorang lelaki berseragam security di luar pintu mobil. Dia segera menurunkan kaca jendela, dan sontak mengangguk canggung pada security itu.

"Sore, Pak."

Tampang datar security tersebut terlihat jelas. "Sore, Pak, maaf, kalau mau berbuat mesum jangan di sini, Pak. Ini jalanan umum. Mobil Anda juga menghalangi tamu kafe masuk," tegur security bertampang lempeng itu, membuat Alfa keki.

Alfa meringis. "Kami nggak mesum, Pak. Tadi, cuma ada sesuatu di muka pacar saya."

"Ya, sudah. Anda bisa jalan langsung saja, Pak."

"Iya, Pak. Maaf, ya." Alfa menaikkan kembali kaca mobil lantas melajukan mobilnya perlahan.

Syilla yang sejak tadi mendengarkan seraya menutup mukanya dengan tas, beranjak menurunkan tas itu kembali.

"Astaga, Al. Aku malu banget," pekiknya setelah mobil Alfa menjauh. Dia kontan memukul bahu Alfa dengan keras.

"Auw! Sakit, Syill. Kamu kira aku tadi nggak malu?"

Syilla melotot. "Itu kan karena bibir kamu yang asal nyosor nggak tau tempat," dengusnya jengkel.

"Ya, sori, mau gimana lagi." Alfa mengusap tengkuknya sesaat.

"Kita jadi ketemu mama kamu enggak nih?"

"Ya jadi dong. Masa cuma gara-gara ciuman di mobil nggak jadi ketemu Mama." Alfa nyengir lantas menambah kecepatan laju mobilnya.

Syilla hanya menggeleng melihat kelakuan kekasihnya itu sebelum kembali bergelut dengan perasaannya sendiri yang kembali jeri karena harus bertemu Mamanya Alfa.

***

Memasuki halamannya yang luas, rumah Alfa yang menjulang tampak horor di mata Syilla. Tidak seperti biasanya yang terlihat begitu hangat dan cozy. Syilla menelan ludah gugup. Dalam penglihatannya rumah tersebut seperti sedang mengusirnya.

"Kita sudah sampai," ucap Alfa mematikan mesin mobil tepat ketika parkir di carport halaman rumahnya.

"Mama kamu ada di dalam?" tanya Syilla seperti orang tak sadar.

Dear, My Pretty 🔞 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang