13. Gagal Fokus

2.2K 180 28
                                    

Gini ya kalau lagi mood, sebentar saja udah dapat 1000 kata. Jadi, aku langsung post aja. Hehe.

Jangan lupa sebelum baca tap bintang 🌟 dulu ya Gaes.
Happy reading

❤️❤️❤️

Alfa keluar dari mobil dengan langkah cepat. Seperti kebiasaannya, di Jum'at sore dia akan menjemput Syilla untuk kemudian langsung diajak kencan. Kencan di dalam apartemen tentu saja. Me time sepanjang malam hingga pagi menjelang. Karena biasanya Sabtu sore Syilla akan pulang ke rumah orang tuanya.

Sepanjang langkah dia berjalan, senyumnya tak pernah lekang dari bibirnya. Demi menemui pujaan hati dia menolak ajakan Toro and the gank untuk berpesta. Namun, siapa nyana senyum itu akan surut seketika saat matanya melihat Syilla yang tampak sedang mengobrol akrab dengan seorang pria. Laju Alfa tertahan demi melihat dengan jelas pria yang bersama dengan Syilla.

Memiliki postur tubuh yang atletis dan paras menarik meski tampak samping, Sepertinya dia bukan jenis pria biasa. Ada kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya. Sialnya keberadaan kacamata itu tidak mempengaruhi ketampanannya. Siapa dia?

Alfa berjalan pelan mendekati mereka. Sepertinya Syilla pun belum sepenuhnya sadar dengan kedatangannya. Sampai-sampai Alfa harus berdeham ketika sudah sampai di dekat mereka. Barulah Syilla lantas menoleh.

"Alfa, kamu udah datang?! Kok diam aja sih?" seru Syilla yang pada akhirnya fokusnya bisa teralihkan.

Pria yang bersamanya pun ikut mengalihkan perhatiannya kepada Alfa.
"Jadi, dia pacar kamu?" tanya pria itu.

"Ya." Senyum Syilla merekah. "Kenalkan, dia Alfa. Dan, Alfa, kenalin dia Jimmy. Dokter Jimmy." Syilla memperkenalkan mereka.

Oho! Jadi, dia yang bernama Jimmy. Sekonyong-konyong Alfa memasang siaga satu begitu tahu lelaki itu bernama Jimmy. Dengan gerakan yang dibuat se-cool mungkin dia mengulurkan tangannya.

"Alfa, pacar Syilla."

Lelaki bernama Jimmy itu tidak langsung menyambut uluran tangan itu. Dia hanya meliriknya sekilas, menatap Alfa dengan pandangan meremehkan barulah kemudian menjabat uluran tangan Alfa.

"Jimmy, teman dekat Syilla dari dia masih jadi orok centil." Jimmy tersenyum kecil. Jenis senyuman yang membuat Alfa sebal dan jengah.

"Apaan sih, Jim." Syilla memukul pundak Jimmy seraya terkekeh. Dan, perbuatannya itu berhasil membuat Alfa mengerutkan kening dalam. Dia tidak suka Syilla melakukan itu.

"Nah, berhubung pacarku udah jemput. Jadi, mending kamu pulang aja sana." Syilla mengibaskan tangan menyuruh Jimmy pergi.

"Aku beneran diusir nih?" tanya Jimmy seraya mencebikkan bibir.

Yang mana melihatnya bikin Alfa ingin muntah. Kenapa dia bertingkah sok imut begitu? Menjijikkan.

"Ya. Udah buruan sana pulang." Syilla mendorong lelaki itu.

"Awas kamu ya! Mentang-mentang udah punya pacar." Jimmy mengangkat kepalan ke arah Syilla, tetapi bukannya takut wanita itu malah tertawa.

Jimmy pun terlihat ikut tertawa. Lalu tangannya melambai sebelum masuk ke dalam lift.

Di tempatnya Alfa berpikir keras, kejadian lucu apa yang membuat mereka tertawa? Tapi, sungguh itu terlihat menyebalkan di mata Alfa.

"Akrab banget kayaknya," ujar Alfa begitu Jimmy menghilang dari balik pintu kotak ajaib yang bernama lift.

"Ya gimana engga, kami dari kecil sudah sering bersama." Syilla meraih lengan Alfa. "Masuk ke ruanganku dulu, yuk. Aku belum beres-beres."

Alfa menurut saja. Mengabaikan tatapan dan senyum simpul dari pegawai Syilla.

Dear, My Pretty 🔞 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang