12. IGD

1.9K 172 38
                                    

Sorry ya, Gaes. Alfa-Syilla baru nongol lagi. Di lapak ini memang nggak bisa janjiin apa-apa. Bisa up lambat, bisa juga up cepat. Wis sakiyengku. Hehe.

Baiklah, jangan lupa tap bintang sebelum baca ya.

❤️❤️❤️

Syilla baru saja akan keluar dari klinik ketika matanya menangkap keberadaan Lyra di depan ruang IGD. Wanita dengan langkah lebar menghampiri Lyra. Pikirannya kontan mengingat Alfa. Bukannya seharusnya mereka ada di alun-alun kota? Tadi pagi Alfa sempat menelponnya dan memberi tahu kalau lelaki itu akan pergi jogging bersama Lyra. Alfa juga mengajaknya ikut bersama, namun Syilla menolak karena harus mengantar temannya yang seorang dokter ke klinik ini.

"Lyra!" sapa Syilla agak khawatir. Pasalnya adik Alfa itu masih mengenakan pakaian olahraga. Felling Syilla mengatakan ada hal yang tidak beres.

Apa lagi Lyra tampak terkejut melihat kedatangannya.

"Syilla, kok kamu ada di sini?" tanya Lyra melirik pintu IGD.

"Harusnya aku yang nanya. Kenapa kamu ada di depan IGD. Alfa kenapa?"

"Alfa nggak apa-apa itu...."

Pintu IGD terbuka. Keduanya menoleh dan melihat Alfa yang sedang membopong seorang perempuan cantik.

Kontan mata Syilla melebar melihat pemandangan itu. Tidak hanya Syilla yang terkejut, Alfa pun tidak kalah kaget dengan kehadiran Syilla yang tiba-tiba.

"S-Syilla?"

Syilla menatap Alfa dan perempuan yang digendong lelaki itu berganti. Jujur, dia kesal melihat pemandangan itu.

"Kamu ngapain?" tanya Syilla melotot.

"Ini, Syill. Dia teman Lyra barusan terkilir dan—"

Tidak mau mendengar penjelasan Alfa, Syilla segera pergi dari sana.

"Syil! Mau ke mana?! Astaga."

Alfa menatap Lyra kesal. "Kenapa nggak bilang kalau Syilla ada di sini?"

Lyra mengerjap bingung. "Dia baru aja datang, belum sempat gue kasih tau, lo keburu muncul.

Alfa menggeram lantas membawa Bella untuk duduk di kursi tunggu.
"Kalian tunggu di sini, gue mau ngejar Syilla dulu." Alfa pun bergegas menyusul Syilla. Dia tahu persis kalau wanita itu sedang cemburu.

"Wanita tadi, pacar Bang Alfa, Lyr?" tanya Bella yang dari tadi hanya diam melihat kepergian Alfa yang tampak tergesa.

Lyra mengangguk, lalu beranjak duduk di sebelah Bella. "Iya."

Ada nyeri yang Bella rasakan mendengar jawaban Lyra. Harusnya memang Bella sadar, tidak mungkin lelaki seperti Alfa tidak memiliki kekasih. Melihat wanita tadi, rasanya usahanya untuk mempercantik diri sia-sia. Karena ternyata pacar Alfa sangat cantik dan seksi. Bella merasa minder.

"Kok lo diem? Cemburu ya?" tanya Lyra menyenggol lengan Bella.

"Ah, enggak. Aku tadi cuma kagum aja sama kecantikan wanita tadi." Bella tersenyum tipis.

"Jangankan elo. Pas pertama kali gue lihat dia aja insecure. Makanya gue heran, kok wanita secantik Syilla bisa mau sama abang gue." Lyra terkekeh.

"Bang Alfa kan emang ganteng. Siapa sih yang nggak tertarik?" sahut Bella menunduk.

"Ya Allah, Bel. Lo mah nggak dulu nggak sekarang masih aja anggap abang gue ganteng. Ganteng dari mananya sih?" Lyra menggeleng.

"Kamu kan udah sering bersama dia. Jadi, nggak bisa liat kegantengan dia. Hanya wanita lain yang bisa lihat," ujar Bella melempar pandangan lurus ke hilir mudik klinik.

Dear, My Pretty 🔞 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang