15. Ngedate

1.6K 151 39
                                    

Yang belum follow akun ini, follow yak, tak kenal maka tak sayang.

Terima kasih yang udah baca sampai bab ini, dan masih setia menunggu juga.

Sebelum baca jangan lupa tap bintang 🌟 dulu.

Happy reading

🔥🔥🔥

Alfa bisa langsung menemukan Bella ketika dirinya memasuki salah satu kafe yang terletak di sudut kota. Dia sengaja memilih tempat agak jauh dari jangkauan siapa pun yang mungkin saja mengenalnya.

Malam ini Bella tampil berbeda dari biasanya. Biasanya dia cantik, tapi kali ini Alfa rasa lebih cantik. Ya, meskipun baginya lebih cantik Syilla ke mana-mana. Bella memakai dress terusan berwarna maroon. Rambut ikalnya dia biarkan tergerai. Sebuah jepit rambut terselip di rambut bagian kanan. Sedikit make up ala-ala Korea dia pulas pada wajahnya.

Alfa sendiri saat ini mengenakan outfit kasual. Jin panjang hitam dipadu kaos yang dilapisi jaket kulit. Kedatangannya ke kafe ini hanya menuruti keinginan Mama. Ada beberapa hal yang harus dia bicarakan kepada Bella supaya gadis berambut ikal itu tidak menaruh harapan berlebihan padanya.

"Udah nunggu lama?" tanya Alfa menarik kursi di hadapan Bella.

Bella yang dari tadi menegakkan punggung begitu tahu kedatangan Alfa menggeleng cepat. "Enggak, kok, Bang. Baru lima menitan."

Alfa mengangguk lantas duduk di kursinya. Tangannya sedikit terangkat memanggil seorang pelayan.

"Lo mau pesan apa?" tanya Alfa begitu pelayan memberinya buku menu.

"Gimana kalau kita makan shabu-shabu, Bang?" usul Bella. Dia sudah merencanakan ini sebelumnya. Kencan pertamanya dengan Alfa tidak ingin berakhir begitu saja. Dengan memesan menu itu, mereka berdua akan tertahan sedikit lama di kafe ini.

"Oke, kita pesan itu." Alfa menutup buku dan menyebutkan pesanannya.

"Lo dandan?" tanya Alfa begitu pelayan yang mencatat pesanannya pergi.

Wajah Bella tampak merona. Alfa begitu dengan mudah menebak apa yang sudah dia lakukan sebelum datang ke sini. Sebenarnya dia ingin tampil biasa saja di depan lelaki yang sangat dia sukai, tapi tidak untuk kencan pertamanya ini. Setidaknya Bella harus terlihat lain.

"Jelek ya, Bang?" tanya Bella meringis. Dia merapal semoga tidak ada yang salah dari riasannya.

Alfa menggeleng. "Gue cuma tanya," sahutnya mengalihkan pandang ke suasana kafe yang temaram.

"Kenapa kamu tiba-tiba ngajak aku jalan, Bang?" tanya Bella seraya menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.

"Nggak tiba-tiba. Gue cuma nurutin perintah Mama buat jalan satu kali sama lo. Lo pasti tahu maksudnya." Alfa mengibaskan tangan. "Jangan pura-pura nggak tahu. Ibu lo pasti bilang sesuatu, 'kan?"

Bella tampak terdiam. Dia tidak tahu harus berkata apa. Jujur, ibunya tidak mengatakan apa pun padanya soal ini. Selintingan dirinya akan dijodohkan dengan Alfa memang pernah ia dengar. Namun, sudah lama dia tidak lagi mendengar kasak-kusuk itu.

"Mama nggak bilang apa pun sama aku. Kecuali pesannya untuk selalu bersikap baik ke kamu dan Lyra," ucap Bella seraya menunduk.

Alfa mendesah. "Lo memang banyak berubah, Bel. Lo lebih cantik dengan penampilan sekarang. Gue yakin, di tempat kerja baru, banyak laki-laki yang ingin dekat sama lo."

Dear, My Pretty 🔞 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang