21. Wanita Toro

1.3K 148 47
                                    

Ternyata aku nggak mager. Gila ya sekarang tiap hari aku nulis 3000an kata. Seribuan buat Alfa-Syilla, 2000an buat Kalila-Rafael, Semoga bisa bertahan sampai akhir bulan rajinnya.

Cuss lah, ngomong aja lo, Thor!
Jangan lupa TAP bintang ya, Gaes.
Happy reading!
❤️❤️❤️

Syilla menengok kembali parsel buah di jok belakang mobil. Bibirnya mengembangkan senyum. Tadi, dia meminta Alfa untuk mampir ke toko buah untuk membeli parsel sebagai buah tangan. Dia tidak mungkin bertemu  calon mertua dengan tangan hampa.

Kembali menoleh kepada Alfa yang masih konsen menyetir, dia teringat  lagi kejadian kemarin. Wajahnya kontan menghangat malu. Syilla berencana akan minta maaf nanti. Senyum yang tadi sempat mengembang lenyap seketika, dan berubah menjadi desahan napas panjang.

"Kamu kenapa lagi, Sayang?" tanya Alfa yang meskipun sedang fokus ke jalan bisa melihat ekspresi Syilla yang mendadak murung.

"Enggak apa-apa, Al."

Dengan perlahan Alfa memperlambat laju kendaraannya ketika akan melewati perempatan lampu merah, sebelum dia benar-benar menghentikan lajunya.

Menarik tuas rem tangan, dia menoleh kepada Syilla yang kembali duduk menyandar.
"Mungkin aku bisa bilang ke mama untuk bertemu kamu lain hari."

"Jangan," larang Syilla cepat.

"Kamu kayaknya nggak siap."

"Alfa, kalau nggak sekarang aku malah takut Mama kamu akan makin berpikir yang enggak-enggak sama aku," rajuk Syilla. Meskipun sebenarnya takut, tapi dia tetap harus maju.

Alfa mengangguk, sebelah tangannya terulur membelai kepala kekasihnya. "Kalau gitu kamu tenang ya, Mama nggak gigit kok."

Syilla berdecak. "Aku tau kok. Yang suka gigit kan kamu."

Alfa tertawa. "Kamu tahu aja. Jadi, pengin gigit kamu."

Syilla kontan melotot dan memukul bahu Alfa. "Jangan macam-macam, ya. Udah ketahuan masih genit aja."

Alfa lagi-lagi terkekeh dan mengalihkan pandangannya ke jalanan. Ketika dia tanpa sengaja melirik ke kanan jalan, matanya menangkap sosok yang sangat familier berada di mobil sebelahnya.

Mobil berwarna putih itu kacanya terbuka sehingga dia bisa dengan jelas melihat penghuninya. Alfa menyipitkan mata memastikan penglihatannya tidak salah.

Merasa mengenal mobil itu, dia sedikit mencondongkan badan guna melihat supir mobil putih tersebut. Dia cukup terkejut. Ternyata mobil putih dengan stiker macan pada body-nya benar-benar milik sahabatnya, Toro. Namun, yang jadi masalah seseorang di samping Toro itu.

Alfa bisa melihat dengan jelas, seseorang yang berdampingan dengan Toro itu ... Isabella. Iya, gadis itu berada satu mobil dengan Toro. Bagaimana bisa?!

Alfa ingat ucapan Adrian dan Roi di kantor tadi, bahwa Toro sedang menjemput seorang wanita. Matanya kontan melebar saat pikiran itu menyangkut di kepalanya. Alfa menggeleng dan sedikit mengumpat.
"Sial, Kenapa harus dia sih?"

"Al, ayo jalan, lampu udah hijau tuh," sentak Syilla.

"O-oh, iya, Sayang." Alfa memperhatikan mobil Toro yang lebih dulu jalan di depannya. Dia pun segera menyusul.

"Nanti aku harus ngobrol apa sama Mama kamu, Al? Jujur, aku bingung," tanya Syilla.

"Apa aja, Sayang," jawab Alfa sambil lalu. Dia fokus mengikuti mobil Toro di depannya.

"Masa apa saja? Kalau yang aku obrolin Mama kamu nggak suka gimana?" tanya Syilla lagi.

"Mama suka obrolan apa aja kok. Lintas genre dia juga suka." Lagi-lagi Alfa menjawab asal.

Dear, My Pretty 🔞 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang