5. Penawaran

4.9K 262 47
                                    

Alfa-Syilla datang lagi, Gaes.
Ada yang nungguin mereka enggak, ya?

Setelah bab kemarin, apa mereka balikan? Cuss...kita lihat.

Happy reading dan jangan lupa tap bintang 🌟 ya gaes.

Sudah dua minggu berlalu semenjak kejadian malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua minggu berlalu semenjak kejadian malam itu. Selama itu pula perasaan Alfa dibuat tidak tenang. Malam di saat dia merasakan kembali bibir Syilla selalu saja teringat. Bayangan bagaimana dia mencumbu wanita itu terus berputar di kepalanya. Bahkan di saat sibuknya, bayangan tak tahu diri itu muncul. Benar-benar mengganggu konsentrasi.

Alfa mengembuskan napas beberapa kali. Pasalnya sejak kejadian itu, Alfa belum kembali dipertemukan dengan Syilla. Dan itu membuat perasaannya gusar. Lama-lama kepalanya bisa meledak karena terus memikirkan hal itu.

"Lo kenapa?"

Tahu-tahu Toro sudah berada di hadapannya. Alfa hanya meliriknya sekilas, dan pura-pura sibuk dengan komputer.

"Gue nggak kenapa-kenapa."

Toro bergerak duduk di depan Alfa. "Yakin, lo? Presentasi lo di depan klien nyaris kacau, Bro. Bukan lo yang biasanya. Ada masalah? Bisa lo bagi ke gue, atau lainnya."

Alfa menyandarkan punggung ke kursi. "Gue nggak ada masalah apa pun, serius." Kalau kawan-kawannya tahu apa yang Alfa pikirkan, dia bisa ditertawakan tujuh harian suntuk.

Toro memicingkan mata curiga. Lelaki ini memang tidak mudah dibohongi. "Pasti soal harem," tebaknya langsung.

"Sok tahu." Alfa kembali menatap komputer. Dia tidak suka dikuliti oleh mata Toro.

"Tuh kan mengalihkan perhatian. Jadi, siapa cewek beruntung itu, Bro?"

Alfa nyaris memutar bola mata. Toro selalu pandai mengorek-ngorek isi hatinya. Alfa sadar lelaki itu tidak akan menyerah sebelum mendapat apa yang dia ingin.

"Jangan ngada-ngada. Cewek mana?" kilah Alfa.

"Apa yang di kelab waktu itu?" Toro menggerak-gerakkan kedua alisnya. "Rasanya mantap gila, ya? sampai bikin lo galau gini?" Dia menyeringai. Kepalanya memang tidak jauh-jauh dari  hal berbau nana nina.

Alf berdecak. "Mending lo periksa gambar yang udah junior arsitek lo bikin, daripada ganggu gue."

"Ngusir, nih?"

Alfa melotot. "Iya."

Toro malah tertawa. "Alfa-Alfa, ketahuan banget, sih, kalau lagi jatuh cinta."

Alfa mencari apa pun benda yang bisa dia lempar ke muka Toro saat ini juga. Lalu dia menemukan penanya dan seketika benda itu mengenai kepala Toro.
"Nggak ada kerjaan lain, ya. Balik sono!"

Dear, My Pretty 🔞 ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang